Jakarta (Lampost.co) – Matahari adalah pusat tata surya dan sumber kehidupan utama bagi Bumi, tetapi semua bintang tidak akan bertahan untuk waktu selamanya. Ketika saatnya tiba, ia akan mati dan membawa perubahan drastis pada seluruh tata surya, termasuk mengakhiri kehidupan di Bumi.
Jadi, berapa lama lagi waktu yang tersisa sebelum Matahari mencapai akhirnya?
Umur sebuah bintang sangat bergantung pada massanya. Semakin besar bintang akan cepat membakar bahan bakarnya melalui proses fusi nuklir. Dalam kasus Matahari, bintang bermassa sedang memiliki umur totalnya sekitar 9 hingga 10 miliar tahun dan saat ini sudah berusia 4,5 miliar tahun.
Untuk itu, Matahari masih memiliki sekitar 5 miliar tahun lagi sebelum mengakhiri fase deret utamanya, yaitu saat memproduksi energi melalui fusi hidrogen. Setelah habisnya hidrogen, Matahari akan memasuki fase kritis, menggembung menjadi raksasa merah.
Fase itu membuat Matahari lebih dingin, tetapi jauh lebih besar dan mungkin cukup besar untuk menelan Bumi sepenuhnya. Sehingga, ada dua kemungkinan terkait nasib Bumi saat Matahari berubah menjadi raksasa merah.
- Tertelan dan Musnah: Jika Matahari membesar melampaui orbit Bumi, seluruh planet akan menguap tanpa meninggalkan jejak.
- Terdorong ke Orbit Lebih Jauh: Beberapa teori menyebutkan tekanan akibat pelepasan massa Matahari bisa mendorong Bumi ke orbit yang lebih jauh.
Namun, orbit barunya akan sangat dekat dengan Matahari yang sangat panas. Suhu Bumi akan melampaui Merkurius saat ini, sehingga menjadi tempat yang tidak layak huni.
Matahari akan mulai menggabungkan helium menjadi karbon, yang akan menghasilkan fase raksasa merah. Setelah fase itu berakhir, Matahari akan melepaskan lapisan terluarnya dan membentuk nebula planeter. Inti yang tersisa akan menjadi katai putih, yaitu bintang kecil yang sangat padat dan panas.
Menariknya, katai putih dapat bertahan hingga 100 miliar tahun dan jauh lebih lama daripada usia alam semesta saat ini yang baru mencapai sekitar 13,8 miliar tahun Selama waktu itu, katai putih akan perlahan-lahan mendingin dan akhirnya berubah menjadi bintang mati.
Beberapa bintang besar juga mengalami akhir hidupnya dengan meledak dalam supernova. Namun, Matahari yang tidak cukup besar tidak akan mengalami supernova. Sebaliknya, Matahari akan bertransisi menjadi katai putih, tanpa ledakan dramatis.
Ancaman Saat Ini
Bahkan sebelum Matahari memasuki fase raksasa merah, Bumi akan menghadapi ancaman lain, yaitu pemanasan bertahap** dari peningkatan radiasi Matahari.
Sebab, perlahan-lahan menjadi lebih panas, dan dalam 500 juta hingga 1 miliar tahun ke depan, suhu di Bumi akan terus meningkat hingga mencapai titik air laut akan menguap. Sehingga, kehidupan di planet ini menjadi tidak mungkin bertahan.
Selama waktu itu, jika peradaban manusia masih ada mungkin mencoba beberapa upaya untuk menahan efek pemanasan. Mulai dari menempatkan cermin atau payung raksasa di luar angkasa untuk mengurangi radiasi Matahari.