• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Kamis, 22/05/2025 22:41
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Oasis

Cerita Awal Kehidupan di Bumi

EffranbyEffran
08/11/24 - 12:44
in Oasis
A A
Bumi. Foto: Freepik

Bumi. Foto: Freepik

Jakarta (Lampost.co) – Para ilmuwan menemukan meteorit raksasa yang pertama kali teridentifikasi pada 2014 memicu peristiwa dahsyat. Temuan itu menjadi bukti tabrakan meteorit dan berperan penting dalam menciptakan kondisi awal yang mendukung kehidupan di Bumi.

Termasuk tsunami terbesar dalam sejarah dan mendidihkan lautan di Bumi. Studi yang terbit dalam jurnal ilmiah Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS). Penelitian itu menjelaskan secara rinci ukuran, bentuk, dan dampak meteorit terhadap Bumi.

Meteorit dengan nama S2 diperkirakan 200 kali lebih besar dari asteroid. Hal itu menyebabkan kepunahan dinosaurus dan menghantam Bumi sekitar tiga miliar tahun lalu. Saat itu Bumi masih dalam tahap awal pembentukannya.

Para ilmuwan melakukan penelitian di wilayah Eastern Barberton Greenstone Belt di Afrika Selatan, lokasi yang menjadi titik tabrakan meteorit tersebut. Tim peneliti atas pimpinan Profesor Nadja Drabon dari Universitas Harvard, membawa palu besar untuk memecah bebatuan guna mempelajari dampaknya.

Profesor Drabon menjelaskan tabrakan meteorit besar tidak hanya menghancurkan, tetapi menyediakan elemen penting bagi kehidupan awal untuk berkembang di Bumi.

“Kami menemukan beberapa tabrakan besar terjadi dan kehidupan di Bumi terbukti sangat tangguh, bahkan justru berkembang setelahnya,” ujarnya.

Ukuran dan Dampak Dahsyat Meteorit S2

Meteorit S2 memiliki diameter antara 40 hingga 60 kilometer, dengan massa 50 hingga 200 kali lebih besar daripada asteroid yang menyebabkan kepunahan dinosaurus. Ketika menghantam Bumi yang saat itu berupa planet air dengan hanya memiliki beberapa benua kecil, meteorit itu menciptakan kawah berdiameter sekitar 500 kilometer.

Tabrakan tersebut mengakibatkan pelepasan bebatuan dengan kecepatan tinggi dan membentuk awan partikel yang menyelimuti atmosfer Bumi. “Dampaknya seperti hujan, tetapi bukan air yang turun, melainkan tetesan batuan cair,” kata dia.

Tsunami besar kemudian melanda seluruh permukaan Bumi, menghancurkan dasar laut dan membanjiri garis pantai.

Selain memicu gelombang raksasa, tabrakan ini menghasilkan energi yang cukup besar untuk merebus lautan dan meningkatkan suhu atmosfer hingga 100 derajat Celsius.

Partikel debu dari tabrakan menutupi langit, menghalangi sinar matahari, yang menyebabkan matinya organisme yang bergantung pada fotosintesis.

Namun, penelitian terbaru menunjukkan tabrakan ini justru membawa mineral penting, seperti fosfor dan zat besi ke lautan, yang menjadi nutrisi penting bagi mikroba.

Dia menggambarkan fenomena itu, seperti bakteri yang kembali muncul setelah kita menyikat gigi sehingga pulih dengan cepat.

Studi ini semakin memperkaya pemahaman para ilmuwan tentang dampak tabrakan meteorit besar terhadap kehidupan di Bumi.

Tabrakan meteorit tidak hanya menghancurkan, tetapi juga memicu kondisi yang mendukung kelangsungan hidup dan perkembangan mikroba.

Tsunami besar yang terjadi membawa air kaya zat besi dari kedalaman laut ke permukaan, yang memberi energi tambahan bagi kehidupan mikroba awal.

Penemuan itu menjadi bukti dampak asteroid besar di masa awal Bumi justru menciptakan kondisi menguntungkan untuk mendukung kehidupan dan menjadi titik awal ekosistem di Bumi.

Tags: Awal kehidupan bumi
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Kehidupan anak prasejarah. Dok

Begini Kehidupan Anak Prasejarah, Permainan hingga Pendidikan

byEffran
12/12/2024

Jakarta (Lampost.co) -- Kehidupan anak pada masa prasejarah ternyata memiliki banyak kesamaan dengan zaman modern, terutama dalam hal eksplorasi, pendidikan,...

Orang dengan penyakit kanker sedang dalam pemeriksaan dokter. Dok Freepik

2 Hewan ini Mampu Deteksi Kanker Lebih Awal dari Alat Canggih

byEffran
08/12/2024

Washington (Lampost.co) – Penelitian terbaru mengungkapkan terdapat dua hewan yang memiliki kemampuan untuk melakukan deteksi kanker lebih awal dari teknologi...

Retakan daratan bumi di Benua Afrika.

Retakan 6.400 Kilometer Daratan Bumi di Benua Afrika, Begini Dampaknya

byEffran
05/12/2024

Jakarta (Lampost.co) – Benua Afrika sedang mengalami fenomena geologi unik berupa retakan besar yang berpotensi membelah daratan bumi tersebut menjadi...

Load More
ADVERTISEMENT

Berita Terbaru

08OLAHRAGA-FB-23MEI

Amorim Siap Mundur tanpa Minta Kompensasi

22/05/2025

MU Alami 20 Kekalahan Semusim, Terbanyak dalam 50 Tahun Terakhir

Polda Lampung Tetapkan Tiga Tersangka Pembakaran Rumah Kepala Kampung Gunung Agung

KPU Pesawaran Distribusikan Logistik PSU dengan Pengawalan Ketat TNI-Polri

Ferdinand Sebut Dorgu Biang Kekalahan Manchester United

Daftar Juara Liga Europa, Sevilla Jadi Klub Tersukses

Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.