• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Minggu, 06/07/2025 07:15
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Oasis

Populasi Beruang Kutub Kian Terancam, ini Penyebabnya

Effran by Effran
13/11/24 - 09:44
in Oasis
A A
Asap Misterius Muncul di Antartika. FOTO/ DAILY

Asap Misterius Muncul di Antartika. FOTO/ DAILY

Kanada (Lampost.co) — Beruang kutub kini berada di ambang kepunahan akibat dampak perubahan iklim yang makin nyata. Di Teluk Hudson, Kanada, spesies tersebut berjuang untuk bertahan hidup di tengah habitat yang terus menyusut.

Es laut, yang menjadi tempat berburu utama beruang kutub, semakin menipis dan menghilang akibat pemanasan global. Kondisi itu memaksa satwa tersebut menghadapi tantangan besar untuk bertahan hidup.

Beruang kutub bergantung pada es laut untuk berburu anjing laut sebagai sumber makanan utamanya. Namun, pemanasan global menyebabkan es laut mencair lebih cepat, memperpanjang musim tanpa es dan membuat beruang kesulitan mencari makanan.

Menurut data terbaru, jumlah es laut di Teluk Hudson pada 2020 menjadi terendah kedua sejak 1970-an. Hal itu menyebabkan beruang kutub harus berenang lebih jauh untuk berburu. Sehingga, meningkatkan risiko kelaparan dan memengaruhi kemampuan untuk berkembang biak.

Geoff York, Direktur Senior Konservasi di Polar Bears International (PBI), menyebutkan beruang kutub semakin sering terlihat di dekat pemukiman manusia.

Kota Churchill di Kanada, yang menjadi “ibu kota beruang kutub dunia,” kini menghadapi tantangan baru. Warga harus waspada terhadap interaksi dengan beruang, seperti yang Erin Greene, alami karena nyaris menjadi korban serangan beruang kutub.

Populasi beruang kutub di Teluk Hudson Barat juga turun signifikan. Pada 1990-an, terdapat sekitar 1.200 beruang di kawasan itu, tetapi jumlahnya kini hanya tersisa sekitar 800 ekor.

Penurunan populasi itu mencerminkan dampak langsung perubahan iklim terhadap spesies yang bergantung pada es laut ini. Beruang jantan yang kelaparan juga semakin agresif.

Mereka lebih cenderung menyerang anak beruang hingga manusia, terutama selama masa-masa sulit menjelang musim berburu. Hal itu menunjukkan mendesaknya perlindungan terhadap beruang kutub sekaligus keamanan bagi manusia yang tinggal di dekat habitat mereka.

Upaya Penyelamatan Beruang Kutub

Geoff York dan timnya menggunakan teknologi canggih seperti pelacakan GPS dan kamera untuk mempelajari perilaku beruang kutub. Stasiun penelitian keliling “Buggy One” langsung untuk mengedukasi masyarakat global tentang kondisi beruang kutub di lapangan.

“Pemahaman tentang biologi, ekologi, dan perilaku beruang kutub sangat penting untuk konservasi jangka panjang. Informasi ini membantu pengelolaan konflik antara manusia dan beruang,” kata York, mengutip dari Smithsonian Magazine, Rabu, 12 November 2024.

Di wilayah seperti Nunavut, Kanada, program pelatihan untuk mengelola konflik manusia dan beruang menjadi semakin krusial. Para ilmuwan juga memantau pola migrasi beruang dan dampak perubahan iklim terhadap ekosistem mereka.

Jika emisi gas rumah kaca tidak segera berkurang, para ilmuwan memperingatkan sebagian besar populasi beruang kutub tidak mampu bertahan hingga akhir abad ini.

Kurangnya makanan akibat mencairnya es laut akan membuat banyak beruang kelaparan, mengurangi kemampuan mereka untuk berkembang biak, dan memicu ancaman kepunahan yang lebih besar.

Meski beruang kutub memiliki kemampuan luar biasa, seperti berenang jarak jauh tanpa istirahat dan bertahan tanpa makanan selama berbulan-bulan, perubahan iklim memberikan tekanan yang tidak pernah mereka hadapi sebelumnya.

Solusi untuk menyelamatkan beruang kutub terletak pada pengurangan emisi gas rumah kaca secara global dan melawan perubahan iklim. Program pemantauan dan konservasi terus berlangsung di berbagai belahan dunia untuk melindungi habitat alami beruang kutub.

Beruang kutub berisiko menjadi simbol kerugian besar akibat perubahan iklim jika tidak ada tindakan segera sehingga habitatnya berpotensi hilang selamanya. Situasi itu memberikan peringatan nyata terhadap waktu untuk bertindak semakin sempit.

Tags: ancaman beruang kutubberuang kutubes laut mencairhabitat beruang kutubPemanasan GlobalPerubahan Iklimpopulasi beruang kutub menurun
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Kehidupan anak prasejarah. Dok

Begini Kehidupan Anak Prasejarah, Permainan hingga Pendidikan

by Effran
12/12/2024

Jakarta (Lampost.co) -- Kehidupan anak pada masa prasejarah ternyata memiliki banyak kesamaan dengan zaman modern, terutama dalam hal eksplorasi, pendidikan,...

Orang dengan penyakit kanker sedang dalam pemeriksaan dokter. Dok Freepik

2 Hewan ini Mampu Deteksi Kanker Lebih Awal dari Alat Canggih

by Effran
08/12/2024

Washington (Lampost.co) – Penelitian terbaru mengungkapkan terdapat dua hewan yang memiliki kemampuan untuk melakukan deteksi kanker lebih awal dari teknologi...

Retakan daratan bumi di Benua Afrika.

Retakan 6.400 Kilometer Daratan Bumi di Benua Afrika, Begini Dampaknya

by Effran
05/12/2024

Jakarta (Lampost.co) – Benua Afrika sedang mengalami fenomena geologi unik berupa retakan besar yang berpotensi membelah daratan bumi tersebut menjadi...

Load More
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.