Jakarta (Lampost.co) — Timnas Indonesia gagal mendapatkan tambahan kekuatan dari sejumlah pemain bintang keturunan Eropa yang berpotensi memperkuat skuad Garuda dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Hal itu terjadi karena adanya pembatasan ketat dari FIFA terkait proses naturalisasi. Sebab, syarat pemain naturalisasi harus memiliki garis keturunan Indonesia yang jelas dan tidak terlalu jauh.
Sementara, tiga pemain bintang tersebut memiliki darah Indonesia, tetapi tidak memenuhi syarat untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) karena alasan tersebut.
Proses naturalisasi pemain keturunan merupakan salah satu strategi PSSI untuk memperkuat tim jelang laga-laga terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Indonesia masih memiliki empat pertandingan tersisa di putaran ketiga, termasuk menghadapi tim kuat seperti Australia, Bahrain, China, dan Jepang. Pertandingan pertama mendatang adalah melawan Australia pada 20 Maret 2025 di Sydney Football Stadium.
PSSI baru-baru ini menyelesaikan proses naturalisasi Ole Romeny, pemain depan berusia 24 tahun sebagai kekuatan besar di lini serang Timnas Indonesia. Romeny melakukan sumpah WNI pada 8 Februari 2025 di London.
Namun, ada beberapa pemain keturunan Eropa yang semula akan bergabung dengan skuad Garuda, tetapi gagal memenuhi syarat akibat aturan FIFA yang ketat.
Pemain Keturunan Gagal Naturalisasi
Mauresmo Hinoke
Pemain muda asal Maluku yang kini bermain di kasta kedua Liga Belanda bersama TOP Oss, sempat disebut sebagai calon bintang masa depan Timnas Indonesia.
Mauresmo yang baru berusia 19 tahun menunjukkan potensi luar biasa dengan torehan satu gol dari 25 pertandingan bersama tim senior.
Namun, garis keturunan Indonesia pemain itu hanya sampai di buyutnya. Sehingga, membuatnya tidak memenuhi syarat Pasal 7 aturan FIFA yang mensyaratkan pemain harus memiliki keturunan maksimal sampai kakek atau neneknya.
Joel Veltman
Bek berpengalaman yang kini memperkuat Brighton & Hove Albion di Liga Inggris ini juga memiliki darah Indonesia. Veltman mengaku terbuka untuk memperkuat Timnas Indonesia, tetapi sudah mencatatkan 28 penampilan bersama timnas Belanda.
Menurut aturan FIFA, seorang pemain yang ingin naturalisasi tidak boleh memiliki lebih dari tiga caps internasional untuk negara asalnya. Untuk itu, peluang Veltman untuk bergabung dengan Timnas Indonesia pun sirna.
Jaden Montnor
Striker 22 tahun yang kini bermain di Aris Limassol, Liga Siprus, sempat akan memperkuat lini depan Timnas Indonesia. Montnor yang mencetak 6 gol dan 1 assist dalam 21 pertandingan bersama klubnya itu memiliki garis keturunan Indonesia yang terletak jauh di buyutnya.
Untuk itu, ia tidak memenuhi syarat naturalisasi sesuai regulasi FIFA, meski potensi dirinya untuk meningkatkan kekuatan lini depan Timnas Indonesia sangat besar.
Dampak Bagi Timnas Indonesia
Keputusan FIFA itu memberikan dampak langsung pada Timnas Indonesia yang sedang berusaha keras untuk mempersiapkan diri menghadapi lawan-lawan berat di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Proses naturalisasi memang menjadi salah satu cara PSSI untuk memperkuat tim. Namun, terbatasnya pemain yang memenuhi syarat membuat tantangan semakin besar.
Di sisi lain, proses naturalisasi Ole Romeny tetap memberikan harapan karena akan menjadi aset berharga bagi Timnas Indonesia.
Timnas Indonesia memang gencar mencari pemain keturunan untuk memperbaiki kualitas skuad. Namun, aturan ketat FIFA membuat PSSI perlu mencari cara lain untuk memastikan skuad Garuda dapat bersaing di level internasional. Terutama dalam turnamen besar seperti Piala Dunia dan AFF Cup.