Medan (Lampost.co)– Atlet catur putri beregu Lampung berhasil meraih medali perunggu dalam kategori catur standar pada ajang PON ke-XXI 2024 di Aceh-Sumut.
Medali ini menjadi sangat istimewa karena Lampung sudah 40 tahun tak pernah meraih medali di Pekan Olahraga Nasional (PON). Terakhir Lampung mendapat medali tahun 1984 dari catur beregu putra Lampung.
Bertanding di Hotel Mikie Holiday, Berastagi Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Jumat, 19 September 2024, tim catur putri Lampung yang terdiri dari Rida Mutiani, Arlisa Vita Zafira, Vioren Carissa, dan Aulia Putri Nabila, tim catur Lampung di awal laga menampilkan performa yang kurang maksimal pada kategori catur kilat.
Mulai bangkit pada kategori catur cepat, lawan cukup kaget karena Lampung bisa mimpin klasemen sementara. Tim catur Lampung terus menunjukkan performa baik pada babak 1 sampai 4 dan kembali mimpin klasemen.
Namun, pada babak 5-7 Lampung turun di urutan 6. Pada babak terakhir 7-9 team Catur Lampung berhasil peringkat ke 3 dan meraih medali perunggu setelah menekuk Sumatera Selatan dengan skor 3:1.
Dengan hasil ini, Lampung berhak membawa pulang perunggu dalam kategori catur standar beregu putri di PON ke-XXI Aceh-Sumut. Medali emas diraih oleh DK Jakarta, sedangkan perak Jawa Barat.
Ketua Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Provinsi Lampung, Yanuar Irawan, mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi ini.
“Saya sangat bangga dengan pencapaian tim catur beregu putri Lampung yang telah berjuang keras dan berhasil meraih medali perunggu,” ucapnya.
Menurutnya, medali perunggu ini sangat istimewa bagi Lampung karena sudah lebih dari 40 tahun cabor catur Lampung puasa medali.
“Mudah-mudahan ini akan menjadi pemicu bagi Lampung untuk terus meningkatkan prestasi cabor catur,” ungkapnya.
Sementara itu, Manajer Tim Catur Lampung, Edwin Subiantoro yang juga Sekretaris Umum Pengprov Percasi Lampung mengapresiasi kerja keras para atletnya.
“Ini adalah hasil kerja keras atlit-atlit putri Lampung. Pencapaian ini merupakan kebanggaan besar bagi Percasi Lampung dan tentunya Provinsi Lampung,” ujarnya.
Menurut Edwin, secara rating tim catur putri Lampung sejatinya jauh dibanding 8 provinsi yang berlaga di PON XXI. Terlebih, pecatur putri Lampung ini masuk kategori non maater. Sementara yang dihadapi pada PON XXI adalah para master internasional dan master nasional.
“Di sisi lain lika-liku dan dinamika pada saat latihan tidaklah mudah, banyak sekali cobaan dan rintangan yang dihadapi. Hal itu bisa dilalui dengan baik dan fokus pada tujuan. Selama pelatprov atlet catur juga disiplin waktu sehingga membentuk mental atlet yang siap tanding,” pungkasnya.