Jakarta (Lampost.co) — PSSI terus berupaya memperkuat Timnas Indonesia dengan pemain-pemain berkualitas dari berbagai penjuru dunia. Setelah Belanda, kini peluang terbuka lebar bagi PSSI untuk mendapatkan para pemain keturunan Indonesia yang lahir dan besar di Jerman.
Poin Penting:
-
Program naturalisasi merupakan langkah strategis meningkatkan performa timnas.
-
Lima pemain keturunan Indonesia yang lahir di Jerman berpotensi memperkuat Timnas Garuda.
-
Beberapa pemain menyatakan siap mengikuti seleksi Timnas Indonesia.
Program Naturalisasi pemain keturunan Indonesia menjadi strategi PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir dalam mengembangkan dan meningkatkan performa tim nasional. PSSI membuka kesempatan para pemain muda berdarah Indonesia di luar negeri untuk memperkuat Timnas Garuda.
Sebelumnya, sejumlah pemain keturunan Indonesia yang lahir dan besar di Belanda sudah menjalani naturalisasi dan menjadi pilar di Timnas Indonesia. Kini, Jerman menjadi sasaran berikutnya mengingat setidaknya lima pemain muda yang layak menjadi bagian Timnas Garuda.
Baca juga: Fakta Ada Pemain Keturunan Menolak Gabung Timnas Indonesia
5 Pemain Keturunan Indonesia dari Jerman
Berdasarkan akun media sosial @futboll.indonesiaa, terdapat lima pemain muda berkewarganegaraan Jerman yang memiliki darah Indonesia dan berpotensi dipanggil untuk membela Timnas Indonesia. Kelima pemain keturunan Indonesia yang berkiprah di kompetisi Jerman, yakni Laurin Ulrich (VfB Stuttgart II), Daniel Klein (FC Augsburg), Ethan Kohler (Werder Bremen II), Reno Munz (Greuther Furth), dan Nafi Nahdi (FC Munsingen II).
Laurin Ulrich: Gelandang Muda Berbakat
Laurin Ulrich memiliki darah Indonesia dari kakeknya asal Surabaya yang lahir pada 1941 dan hijrah ke Jerman. Dengan keturunan langsung dari sang kakek, gelandang VfB Stuttgart II itu berpotensi besar untuk bergabung ke Timnas Indonesia.
Penampilan pemain berusia 20 tahun musim ini bersama VfB Stuttgart di Liga 3 Jerman cukup impresif. Dalam 13 pertandingan musim ini, dia sudah melesakkan tiga gol dan tujuh assist. Kelebihan Laurin dalam mengatur permainan dan menciptakan peluang dari lini tengah akan memberikan keuntungan bagi Timnas Indonesia.
Daniel Klein: Penjaga Gawang Berpotensi
Penjaga gawang klub Bundesliga, FC Augsburg, Daniel Klein memiliki darah Indonesia dari ibunya yang berasal dari Bali. Kiper berusia 23 tahun itu mengaku siap menjalani proses seleksi untuk membela negara ibu.
Klein mengungkapkan rasa terhormatnya jika mendapatkan kesempatan membela Merah Putih. “Jika kesempatan itu datang, saya pasti tertarik. Sebuah kehormatan besar membela timnas negara asa ibu saya,” ujarnya dalam sebuah wawancara eksklusif.
Tentunya, pernyataan itu menjadi sinyal bagi PSSI untuk mengambil langkah nyata. Dia bisa menjadi pilihan menarik untuk memperkuat sektor pertahanan Timnas Indonesia. Kehadirannya pun akan memperketat persaingan memperebutkan untuk menjadi kiper utama Timnas Indonesia.
Reno Munz: Lahir di Jakarta, Bek Potensial
Reno Munz, bek muda berusia 19 tahun yang kini membela Greuther Furth, juga memiliki peluang besar untuk bergabung dengan Timnas Indonesia. Munz lahir di Jakarta pada 2 Oktober 2005, yang membuatnya memenuhi syarat untuk membela Timnas Indonesia.
Dia memang tidak memiliki darah Indonesia, tapi kelahirannya di Indonesia sudah memenuhi persyaratan naturalisasi.
Ethan Kohler: Bek Tengah Keturunan Bali
Ethan Kohler, bek tengah berusia 21 tahun yang kini memperkuat Werder Bremen II, memiliki hubungan keturunan Bali melalui neneknya. Sepanjang musim 2024/2025, Kohler tampil dalam 21 pertandingan dan mencatatkan satu gol serta satu assist di Liga 5 Jerman.
Dengan kemampuannya di lini belakang, Kohler dapat menjadi aset berharga bagi Timnas Indonesia. Kohler kini menunggu kesempatan untuk memperkuat skuad Merah Putih.
Nafi Nahdi: Pemain dengan Kecepatan Tinggi
Nafi Nahdi, pemain muda berusia 18 tahun yang bermain untuk FC Munsingen II, memiliki paspor ganda Indonesia-Jerman. Nahdi terkenal memiliki kecepatan dan kemampuannya menyisir sisi lapangan.
Kini Nafi menunggu panggilan dari PSSI untuk membela Timnas Indonesia. Sebagai pemain yang penuh potensi, Nahdi bisa menjadi alternatif di sektor sayap Timnas Indonesia, memberikan opsi serangan yang lebih beragam.