Jakarta (Lampost.co) — Pelatih Manchester United (MU) Ruben Amorim puas dengan semangat juang dan performa pemainnya saat menyingkirkan Arsenal dari Piala FA.
MU menang adu penalti 5-3 usai kedua tim bermain imbang 1-1 di waktu normal di Stadion Emirates, Minggu, 12 Januari 2025 malam.
Kelima eksekutor penalti United, yakni Bruno Fernandez, Amad Diallo, Leny Yoro, Lisandro Martinez, dan Joshua Zirkzee sukses menunaikan tugasnya.
Baca Juga:
MU Singkirkan Arsenal dari Piala FA Lewat Adu Penalti
“Untunglah, para pemain berada di sana. Mereka bertarung, dan hal yang kami bicarakan sebelum pertandingan bukan masalah teknik atau taktik, tetapi hal ini. Menurut saya, mereka (Arsenal) memiliki lebih banyak peluang, tetapi menurut saya kami berhak untuk menang,” ujar Amorim seperti mengutip dari laman resmi United.
“Arsenal mungkin tidak layak kalah, tetapi kami berhak menang dengan cara kami bermain dan cara kami berjuang. Awalnya benar-benar berat dan tidak menguasai bola, tetapi tanpa menguasai bola pun Anda dapat mengendalikan permainan,” lanjutnya.
10 Pemain
United menjalani sebagian babak kedua dengan 10 pemain akibat Diogo Dalot menerima kartu kuning kedua pada menit ke-61. Situasi sempat terlihat semakin buruk setelah Arsenal mendapat hadiah penalti. Namun sang algojo Martin Odegaard gagal memanfaatkannya.
“Kami memiliki perasaan bahwa pada akhirnya semua akan baik-baik saja. Saya merasakannya sejak awal babak kedua, bahkan setelah penalti. Saya merasakannya dan menurut saya Arsenal mungkin merasa hari ini bukan harinya mereka. Namun saya benar-benar puas dengan cara kami mengendalikan permainan tanpa bola. Dan dengan bola-bola mati, kami benar-benar kuat,” ujar manajer asal Portugal itu.
Kemenangan atas Arsenal ini juga Amorim harapkan dapat menjadi pelipur lara bagi kiper Altay Bayindir. Ia juga bermain pada pertandingan perempat final Piala Liga Inggris melawan Tottenham Hotspur Desember silam. Pada pertandingan kontra Spurs itu, United takluk 3-4.
“Altay menjalani pertandingan berat saat melawan Tottenham. Tetapi terus melakukan hal yang sama saat latihan, mungkin tanpa tersenyum. Tetapi ia terus bekerja dan pada hari ini ia adalah pahlawan kami,” tutur Amorim.