Jakarta (Lampost.co) — Persaingan di posisi penjaga gawang Timnas Indonesia semakin memanas dengan hadirnya Maarten Paes. Namun, kiper Borneo FC, Nadeo Argawinata, menegaskan belum menyerah dan siap berjuang kembali mengenakan seragam Garuda di bawah asuhan pelatih baru, Patrick Kluivert.
Poin Penting:
-
Maarten Paes menjadi kiper utama Timnas Indonesia setelah dinaturalisasi.
-
Pergantian pelatih membuka persaingan baru di Timnas Indonesia.
-
Tunjukkan performa terbaiknya demi menarik perhatian pelatih.
Sejak resmi menjadi warga Negara Indonesia (WNI) tahun lalu, Maarten Paes menjadi pilihan utama sebagai penjaga gawang Timnas Indonesia. Performanya yang konsisten bersama FC Dallas di Major League Soccer (MLS) serta penampilannya yang solid di timnas membuatnya sulit tergeser. Sebelumnya, pelatih Shin Tae-yong memercayakan posisi kiper utama kepada Paes berkat pengalamannya bermain di level internasional.
Persaingan Kembali Terbuka
Namun, dengan pergantian pelatih dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert, persaingan di berbagai posisi, termasuk penjaga gawang, kembali terbuka lebar. Nadeo Argawinata menyadari hal itu dan berambisi membuktikan pantas kembali memperkuat Timnas Indonesia.
Baca juga: Siapa Deputi Maarten Paes sebagai Kiper Timnas Indonesia, inilah 3 Kandidatnya
Siap Bersaing di Timnas
Nadeo menegaskan akan bekerja keras bersama Borneo FC demi mendapatkan kesempatan kembali ke Timnas Indonesia. Ia optimistis kerja kerasnya di klub akan membuahkan hasil.
“Sangat optimistis dengan apa yang saya lakukan di lapangan. Saya selalu berusaha menunjukkan penampilan terbaik,” ujar Nadeo, mengutip Antara.
Pemain berusia 27 tahun itu menyadari semua pemain di BRI Liga 1 memiliki ambisi besar tampil maksimal demi menarik perhatian pelatih timnas. Apalagi, saat ini Timnas Indonesia tengah berjuang untuk lolos ke Piala Dunia sehingga persaingan semakin ketat.
Pantauan Langsung Asisten Pelatih Timnas
Dalam pertandingan terakhir Borneo FC melawan Malut United pada lanjutan BRI Liga 1 2024/2025, Senin, 10 Februari 2025, Nadeo mendapat kesempatan langka. Aksinya sebagai penjaga gawang mendapat pantauan langsung dua asisten pelatih Timnas Indonesia, Alex Pastoor dan Denny Landzaat.
Sayangnya, pertandingan itu tidak berjalan sesuai harapan Nadeo dan Borneo FC. Mereka harus menelan kekalahan 0-3 dan tiga gol bersarang ke gawang Nadeo. Meski demikian, sang penjaga gawang tetap optimistis penilaian tidak hanya berdasarkan satu pertandingan.
“Saya senang karena asisten pelatih nasional melihat langsung. Bahkan, tadi pagi kami juga sempat berbincang di hotel. Saya rasa mereka cukup fair, yang bisa menentukan masuk atau tidaknya ke timnas ya mereka,” ujarnya.
Menurut Nadeo, evaluasi pelatih tidak hanya berdasar pada jumlah gol yang bersarang, tetapi juga pada performa keseluruhan. “Tugas kami sebagai pemain adalah menunjukkan penampilan terbaik. Mereka juga pasti menilai dari aspek keseluruhan, bukan hanya dari jumlah kebobolan,” katanya.
Persaingan Ketat di Posisi Kiper Timnas
Kehadiran Maarten Paes memang menjadi tantangan bagi para penjaga gawang lokal untuk mendapatkan tempat di Timnas Indonesia. Namun, dengan sistem seleksi yang adil dan kompetisi yang ketat, setiap pemain memiliki kesempatan sama untuk membuktikan kualitasnya.
Selain Nadeo, beberapa penjaga gawang lain, seperti Ernando Ari dan Adi Satryo juga berambisi mengisi pos penjaga gawang Garuda. Semua bergantung pada performa mereka di klub masing-masing serta kebijakan Patrick Kluivert dalam menentukan strategi tim.