Bandar Lampung (Lampost.co) — Keputusan wasit asal Prancis, Francois Letexier, dalam laga play off Olimpiade Paris 2024 memiliki banyak kontroversi. Pertandingan antara timnas Indonesia U-24 melawan Guinea U-23 itu menghasilkan skor 1-0 untuk kemenangan tim asal Benua Afrika itu.
Hasil itu membuat skuad Garuda Muda gagal tampil di Olimpiade Paris. Kepemimpinan wasit Letexier dinilai menjadi biang kekalahan timnas Indonesia.
Pasalnya, Letexier mengeluarkan berbagai keputusan yang merugikan Indonesia dan banyak yang menguntungkan Guinea. Salah satunya dua hadiah penalti untuk Guinea yang bisa saja batal jika ada VAR.
BACA JUGA: Usai Gagal ke Olimpiade, Ini Misi Timnas Indonesia Berikutnya
Penalti pertama untuk Guinea Letexier berikan pada menit 28. Wasit itu menunjuk titik putih karena menilai Witan Sulaeman menjatuhkan pemain Guinea.
Padahal dalam tayangan ulang, pelanggaran berada di luar kotak penalti. Ilaix Moriba yang maju sebagai eksekutor sukses mengubah skor menjadi 0-1.
Di babak kedua, Guinea kembali mendapatkan hadiah penalti. Keputusan Letexier sangat di luar nalar karena tekel Dewangga dengan jelas terlihat bersih mengenai bola.
Namun, wasit Prancis tersebut bersikeras memberikan penalti. Hal itu menyulut kemarahan Shin Tae-yon hingga mendapatkan kartu merah dari Letexier.
Beruntung, kiper timnas Indonesia, Ernando, dapat menepis bola Algassime Bah yang bertugas sebagai eksekutor penalti. Setelah itu, skor pun tidak berubah hingga wasit meniup pluit panjang.
Profil Francois Letexier
Francois Letexier adalah wasit kelahiran Bedee, Prancis pada 24 April 1989. Karier profesionalnya sebagai wasit berawal sejak 2015 dengan memimpin pertandingan di Ligue 2 Prancis.
Setahun berikutnya, Letexier naik kasta menjadi wasit Ligue 1 hingga terdaftar sebagai wasit resmi FIFA pada 2017.
Sejak saat itu, dia mulai memimpin banyak pertandingan kompetisi Eropa seperti Piala Super Eropa, Liga Champions, hingga final Europa League. Francois Letexier turut masuk dalam daftar wasit yang akan memimpin Euro 2024.