Jakarta (Lampost.co) — Timnas Indonesia U-17 bakal tampil di ajang Piala Dunia U-17 2025 meski langkahnya di Piala Asia U-17 hanya sampai perempat final. Bek muda Belanda berdarah Indonesia menyatakan berminat memperkuat Timnas Garuda untuk memperkokoh lini pertahanan.
Poin Penting:
-
Feike Muller Latupeirissa berdarah Indonesia dari garis keturunan Maluku Tengah.
-
Siap memperkuat Timnas Indonesia U-17 jika mendapat kesempatan.
-
PSSI perlu gerak cepat untuk proses administrasi dan naturalisasi.
Bek muda Belanda berdarah Indonesia yang menyatakan berniat gabung timnas adalah pemain Willem II Tilburg, Feike Muller Latupeirissa. Akademi sepak bola Willem II Tilburg bukanlah kaleng-kaleng karena menjadi salah satu yang terbaik di Belanda.
Minat bek muda Belanda itu cukup beralasan. Dia memiliki garis keturunan Haria, Saparua, Maluku Tengah dari kakeknya. Ia secara terbuka menyampaikan keinginannya membela Merah Putih di level internasional. “Jika mendapat kesempatan bergabung, saya siap bermain. Saya mengikuti perkembangan Timnas Indonesia,” ujar Feike dalam wawancara terbaru.
Baca juga: PSSI Bidik Gelandang Muda Belanda Gabung Timnas Indonesia
Pemain Muda Berbakat Bermental Eropa
Feike lahir di Den Bosch, Belanda, pada 10 Desember 2008. Dia berpotensi besar menjadi bek tengah tangguh di masa depan karena usia yang masih 16 tahun dan bertinggi 1.80 meter. Selain itu, pemain berdarah Indonesia itu memiliki naluri bertahan yang kuat dan tangguh duel udara.
Ia bermain untuk akademi Willem II, tempat yang pernah melahirkan bintang dunia, seperti Virgil van Dijk dan Frenkie de Jong. Menimba ilmu di akademi tersebut membawa Feike tumbuh dalam sistem pelatihan sepak bola yang profesional dan berstandar tinggi. Dengan latar belakang tersebut, kualitas teknis dan mentalitas pemain berdarah Indonesia itu sudah terasah sejak usia muda.
Peluang untuk Timnas U-17 Sangat Terbuka
Jika naturalisasi mulus dan melihat usinya saat ini, dia memenuhi syarat memperkuat Timnas Indonesia U-17. Feike bisa membela Garuda Muda di berbagai ajang internasional, termasuk Piala Dunia U-17 2025.
Ia termotivasi dengan kiprah Timnas U-17 di Piala Dunia beberapa waktu lalu. “Saya tahu Indonesia pernah lolos ke Piala Dunia U-17. Itu luar biasa,” ujar Feike.
Pernyataan ini menunjukkan komitmen dan ketertarikan emosional terhadap sepak bola Indonesia.
PSSI Diminta Gerak Cepat
PSSI harus segera menanggapi keinginan talenta diaspora, seperti Feike. Perkembangan pemain berdarah Indonesia di Eropa sangat besar. Hal itu menjadi modal bagi PSSI untuk terus memperkuat timnas agar makin kompetitif di ajang-aiang internasional.
Langkah awal bisa dimulai dari komunikasi, pemantauan langsung, hingga proses administrasi kewarganegaraan. Jika semua tahapan berjalan baik, Feike bisa menjadi bagian skuad Timnas U-17 pada ajang internasional mendatang. Negara-negara lain sudah lama memanfaatkan pemain diaspora.