Jakarta (Lampost.co) — Proses naturalisasi pemain keturunan potensial untuk memperkuat skuad Timnas Indonesia terus dikebut PSSI. Setelah Mauro Zijlstra dikonfirmasi tengah dalam proses oleh PSSI, 5 pemain keturunan potensial disebut-sebut siap memperkuat Garuda pada agenda FIFA Matchday September 2025.
Poin Penting:
-
PSSI terus melakukan naturalisasi demi memperkuat Timnas Garuda.
-
Setelah Mauro Zijlstra, ada 5 pemain keturunan potensial gabung timnas.
-
Kehadiran mereka bisa menambal kekurangan dan kelemhan di timnas.
Pemain-pemain ini mayoritas berusia muda, bermain di liga-liga Eropa, dan memiliki performa menjanjikan di klub mereka masing-masing. Selain memberi warna baru dalam strategi pelatih Patrick Kluivert yang tengah menyusun ulang fondasi timnas, kehadiran 5 pemain keturunan potensial itu juga bakal menambah kedalaman skuad.
Siapa saja 5 pemain keturunan potensial yang menjadi incaran PSSI untuk bergabung timnas? Berikut profil dan alasan mereka layak membela Merah Putih.
Baca juga: Bek Tengah Keturunan Indonesia Siap Mengukir Sejarah
1. Laurin Ulrich
Saat ini pemain berusia 20 tahun itu bermain di Liga 2 Jerman bersama FC Magdeburg dengan posisi gelandang serang. Darah Indonesia mengalir dari kakek pihak ayah yang berasal dari Surabaya.
Meski posisi aslinya lebih menyerang dibanding Thom Haye yang bertipe gelandang bertahan, Ulrich memiliki visi bermain dan kecerdasan taktik yang menjanjikan.
PSSI dan tim pelatih menilai Ulrich sebagai salah satu talenta terbaik dalam jangka panjang yang bisa menggantikan peran Haye. Dengan usia muda dan pengalaman kompetitif di Eropa, Ulrich menjadi opsi strategis untuk lini tengah Garuda di masa depan.
2. Miliano Jonathans
Timnas Indonesia masih berjuang meningkatkan produktivitas gol. Miliano Jonathans menjadi salah satu nama yang mencuat di tengah kebutuhan Patrick Kluivert akan tambahan kekuatan di lini tengah, meski Ole Romeny sudah menunjukkan taji sebagai seorang striker.
Pemain sayap FC Utrecht tersebut memiliki darah Indonesia dari neneknya yang berasal dari Depok. Kemampuan melewati lawan dengan kecepatan di sisi sayap bisa menjadi senjata ampuh timnas yang mengusung skema permainan menyerang. Kehadirannya bisa menjadi tandem atau pelapis seimbang bagi Romeny dan Zijlstra.
3. Jayden Oosterwolde
Saat ini Jayden memperkuat Fenerbahce, salah satu klub papan atas Liga Turki. Bahkan, asisten pelatih Timnas Indonesia, Alex Pastoor, kabarnya datang langsung ke Istanbul untuk bertemu Jayden dan membujuknya bergabung dengan Garuda pada Februari 2025 lalu.
Oosterwolde terkenal sebagai bek tangguh dengan postur ideal dan kemampuan distribusi bola yang mumpuni. Jika proses naturalisasi berjalan mulus, dia bisa menjadi tulang punggung pertahanan bersama Jay Idzes, Jordi Amat, Mees Hilgers, dan Rizki Ridho.
4. Pascal Struijk
Pascal Struijk adalah nama yang tak asing di Liga Inggris karena bermain reguler bersama Leeds United. Media Belanda, seperti Voetbal Primeur, sang pemain sudah mendapat izin memperkuat Indonesia.
Bahkan, petinggi media tersebut menyebut stabilitas di lini belakang timnas akan terjaga dengan hadirnya “pemain luar biasa” itu. Jika proses naturalisasinya berhasil, kehadiran Struijk akan meningkatkan kualitas pertahanan timnas secara signifikan.
5. Tristan Gooijer
Gooijer adalah pemain belakang Ajax U-21 yang memiliki darah Maluku dari nenek pihak ibu. Ia pernah digembleng langsung Simon Tahamata—sosok penting di balik scouting pemain diaspora untuk Timnas Indonesia—pada 2020—2024.
Dengan ikatan emosional dan relasi kuat bersama Simon, kemungkinan Tristan menerima tawaran membela Garuda cukup besar. Bek modern yang memiliki kemampuan yang sama baiknya dalam bertahan maupun membantu serangan bisa menjadi aset berharga timnas