Jakarta (Lampost.co)—Manchester United secara resmi telah memecat manajer Erik ten Hag setelah klub berjuluk Setan Merah itu mengawali musim ini dengan buruk. Terakhir, United kalah 1-2 di kandang West Ham United di ajang Liga Inggris, Minggu (27/10/2024).
Kekalahan itu terjadi hanya tiga hari setelah mereka bermain imbang 1-1 dengan Fenerbahce di Liga Europa. Rentetan hasil itu membuat United tanpa kemenangan di kancah Eropa musim ini dan menghuni posisi ke-14 di klasemen sementara Liga Inggris.
Ten Hag meneken kontrak baru pada musim panas dan meninggalkan Old Trafford setelah menduduki posisinya selama dua setengah tahun. Berikut kandidat pengganti pria Belanda itu.
1. Ruud van Nistelrooy
Mantan penyerang United itu kembali ke klub untuk menjadi asisten Ten Hag sebagai bagian dari perombakan manajemen pada musim panas. Ia sekarang bertindak sebagai pelatih sementara.
Van Nistelrooy menikmati lima musim yang bagus sebagai penyerang klub itu sejak tiba pada 2001. Ia mengoleksi 150 gol, catatan yang membuatnya menghuni posisi ke-11 dalam daftar pencetak gol terbanyak sepanjang masa United.
Ia sempat menganggur sejak berhenti sebagai manajer PSV Endhoven sebelum akhir musim 2022/2023. Van Nistelrooy membawa klub itu menjuarai Piala Belanda. Laporan menyebutkan para pemain PSV tidak senang dengan metode-metode kepelatihannya.
Pria 48 tahun itu juga sempat dua kali menjadi asisten pelatih Timnas Belanda, tetapi ia relatif masih minim pengalaman dan keterlibatannya pada kepelatihan Ten Haag memperkecil peluangnya menjadi manajer permanen United.
Selain itu, para penggemar United juga punya kenangan buruk dengan kepelatihan legenda hidup mereka lainnya, yakni Ole Gunner Solksjaer. Solksjaer juga gagal mengangkat prestasi klub itu.
2. Graham Potter
Saat Chelsea memecatnya pada April 2023, sebagian orang berpendapat Potter akan menganggur dalam waktu lama. Namun 18 bulan kemudian, ia memiliki peluang mengarsiteki United.
Masa kerja singkat Potter di Stamford Bridge kian sulit dengan perubahan besar-besaran di skuad klub itu. Meski demikian, Potter cukup sukses saat menangani klub-klub lebih kecil seperti Brighton, Ostersund, dan Swansea.
Pria 49 tahun itu mengubah Brighton menjadi salah satu tim kejutan di Liga Inggris dalam tiga tahun. Dia pun sempat digadang-gadang akan menangani Timnas Inggris.
Sebelum kemerosotan Chelsea, Potter sempat disebut banyak pihak sebagai pelatih terbaik asal Inggris atas permainan sepak bola atraktifnya yang ia bangun di Brighton.
3. Thomas Frank
Thomas Frank mendapat pengakuan untuk pekerjaan yang ia lakukan di Brentford. Disukse membawa klub itu promosi ke Liga Inggris dan mengonsolidasikan posisinya di strata tertinggi.
Ia saat ini masih menangani Brentford, meski kerap disebut-sebut tidak akan keberatan untuk pindah jika mendapat tawaran dari klub yang lebih besar. Frank juga merupakan salah satu sosok yang dikagumi para pemain senior Manchester United.
4. Simone Inzaghi
Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi, beberapa kali dikait-kaitkan dengan United. Pria Italia 48 tahun itu memenangi banyak trofi pada tahun kedua kepelatihannya, dengan membawa Inter Milan menjuarai Liga Italia pada musim lalu serta menjuarai Piala Italia dua kali.
Timnya merupakan finalis yang kalah dari Manchester City pada final Liga Champions 2023.
Mantan penyerang Lazio dan Timnas Italia itu juga menjuarai Piala Italia sebagai pelatih Lazio, dan dikenal mampu meramu tim yang solid dan terorganisasi.
Inzaghi belakangan telah meneken perpanjangan kontrak di Inter yang mengikatnya sampai 2026.
5. Kieran McKenna
Kieran McKenna merupakan seseorang yang cukup dikenal di Old Trafford. Ia pernah melatih United U-18 pada 2016 sampai 2021.
Ia tampil bagus pada pekerjaan manajerial pertamanya di Ipswich Town, dengan memimpin mereka promosi dari League One ke Premier League hanya dalam waktu dua setengah tahun.
McKenna sempat dikait-kaitkan dengan kepindahan ke Brighton, United, dan Chelsea pada musim panas ini, setelah menghabiskan hanya empat juta pound untuk membawa timnya promosi ke strata tertinggi.
Meski demikian, ia telah meneken kontrak berdurasi empat tahun di Ipswich, dan United akan harus merogoh kocek dalam-dalam jika ingin memboyongnya dari klub tersebut.
6. Ruben Amorim
Pelatih Sporting, Ruben Amorim, sempat akan bergabung dengan Liverpool sebelum mereka merekrut Arne Slot. Meski belum berusia 40 tahun, ia memiliki catatan yang mengesankan.
Amorim memimpin Sporting menjuarai liga untuk pertama kalinya dalam rentang waktu 19 tahun. Saat melakukannya, ia baru berusia 36 tahun pada 2021 dan memenangi gelar keduanya di klub itu pada musim lalu.
Ia merupakan mantan gelandang Benfica dan Timnas Portugal. Amorim pensiun sebagai pemain pada 2018 dan mengukir tanda pertamanya sebagai pelatih setahun kemudian. Dia membawa tim cadangan Braga tampil impresif yang membuatnya promosi sebagai pelatih tim utama.
Catatan sepuluh kemenangan dalam 13 pertandingan segera memikat klub-klub besar, dan Sporting pun bergerak cepat untuk merekrutnya pada Maret 2020. Amorim terikat kontrak di Sporting sampai Juni 2026.
7. Edin Terzic
Edin Terzic memimpin Borussia Dortmund ke final Liga Champions pada musim lalu, tetapi ia kemudian hengkang pada Juni setelah klub memintanya pergi.
Terzic memulai karier kepelatihannya dengan akademi Dortmund pada 2010 sampai 2013, sebelum menjadi asisten Slaven Bilic di klub Turki, Besiktas.
Ia menyusul Bilic pindah ke West Ham United pada 2015, tetapi meninggalkan klub tersebut menyusul pemecatan pelatih Kroasia itu pada November 2017. Terzic kemudian bergabung kembali ke Dortmund sebagai asisten pelatih Lucien Favre setahun kemudian.
Setelah kepergian Favre pada Desember 2020, Terzic menjadi pelatih sementara sampai akhir musim. Kemudian memimpin Dortmund menjuarai Piala Jerman dengan kemenangan di final atas RB Leipzig.
Ia kemudian sempat menjadi direktur teknik klub, sebelum menjadi pelatih mereka pada 2022.
8. Xavi Hernandez
Satu gelar Liga Spanyol dalam rentang dua setengah tahun tidak cukup untuk mempertahankan Xavi Hernandez yang berstatus legenda hidup klub sebagai pelatih.
Bagaimanapun, pria 44 tahun itu mampu menjaga raksasa Spanyol itu tetap berada di papan atas dalam rentang waktu yang panjang, meski mereka sedang terhantam ketidakjelasan keuangan. Ia bahkan mampu membuat Barca memiliki daya serang yang menakjubkan.
Prospek itu membuatnya berpeluang menyusul mentornya, Pep Guardiola, untuk merapat ke Liga Inggris. Peluang merapat ke Old Trafford kelihatannya terlalu bagus untuk Xavi tolak, tetapi pakar sepak bola Spanyol Guillem Balague sempat menyebut bahwa Xavi belum mendapat tawaran apa-apa dari Untied.
9. Zinedine Zidane
Zinedine Zidane berstatus tanpa klub sejak meninggalkan kursi kepelatihan Real Madrid pada 2021. Ia sempat mendapat tawaran dari United ketika Solksjaer hengkang pada 2021.
Sejumlah media berspekulasi Zidane tidak akan melatih di Liga Inggris karena ia tidak dapat berbahasa Inggris.
Pria Prancis itu belum teruji sebagai pelatih di luar ibu kota Spanyol, tetapi rekornya di Real Madrid sangat bagus.
Ia memimpin Real menjuarai Liga Champions tiga kali berturut-turut pada masa kerja pertamanya, dan memenangi gelar Liga Spanyol pada masa kerja keduanya. Meski demikian, cukup sulit bagi klub lain untuk membujuknya kembali melatih, selain Real yang memang dia cintai.
Selain nama-nama di atas, masih terdapat nama-nama lain yang dapat menjadi opsi manajer baru United. Massimiliano Allegri saat ini sedang menganggur setelah ia menikmati kesuksesan di Juventus dan AC Milan.
Pelatih Middlesbrough dan mantan gelandang United midfielder Michael Carrick juga menjadi nama lain yang menjadi jagoan. Serta mantan pelatih Porto, Sergio Conceicao, dan pelatih Timnas Jerman, Julian Nagelsmann.