Jakarta(Lampost.co) — Setelah Ole Romeny resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI) pada Sabtu, 8 Februari 2025, di London, perhatian kini tertuju pada proses naturalisasi Jairo Riedewald. Bek Royal Antwerp tersebut masih dalam tahap penyelesaian administrasi sebelum dapat memperkuat Timnas Indonesia menghadapi Australia dan Bahrain pada Maret mendatang.
Poin Penting:
-
Naturalisasi Jairo Riedewald masih dalam proses diharapkan bisa membela Timnas Indonesia.
-
PSSI memprioritaskan naturalisasi Jairo Riedewald.
-
Batas waktu pendaftaran pemain 30 hari sebelum laga kualifikasi Piala Dunia.
Jadi Prioritas Naturalisasi
Pengamat sepak bola Indonesia, Ronny Pangemanan atau Bung Ropan, menegaskan PSSI masih menjadikan Jairo Riedewald sebagai prioritas naturalisasi. Bahkan, pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, telah berbicara langsung dengan pemain berusia 28 tahun itu.
“Jairo tetap menjadi prioritas PSSI. Patrick Kluivert juga sudah bicara dengan Jairo melalui telepon. Dia mengatakan sangat senang dan tidak sabar bisa menjalani proses ini dan memperkuat tim nasional kita,” ujar Bung Ropan melalui kanal YouTube resminya, pekan lalu.
Baca juga: Kabar Gembira bagi Timnas Indonesia Jelang Melawan Timnas Australia!
Namun, hingga kini, proses pengambilan sumpah WNI Jairo Riedewald belum terealisasi. Salah satu kendalanya adalah administrasi yang masih belum rampung di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Insiden Kartu Merah
Pada 25 Januari 2025, Jairo Riedewald mendapat kartu merah saat membela Royal Antwerp melawan STVV dalam lanjutan Liga Pro Belgia. Insiden itu terjadi pada menit ke-90+1 ketika Riedewald terlibat konfrontasi dengan pemain lawan. Pertandingan berakhir imbang 1-1.
Akibat kartu merah tersebut, ia menjalani hukuman larangan bermain dalam dua laga, yakni saat Antwerp menghadapi Club Brugge (2 Februari) dan Anderlecht (7 Februari). Riedewald baru bisa kembali bermain pada 9 Februari di kandang Anderlecht.
Bung Ropan berspekulasi kartu merah tersebut bisa jadi bagian dari strategi agar Jairo Riedewald memiliki waktu lebih fleksibel untuk menyelesaikan proses naturalisasi. “Jangan-jangan ini ada kesengajaan. Dia sudah tidak sabar ingin membela Timnas Indonesia yang akan menghadapi Australia dan Bahrain. Daripada sulit mencari waktu di tengah kompetisi, mungkin lebih baik cari celah seperti ini,” ujar Bung Ropan dengan nada bercanda.
Administrasi Belum Rampung
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengungkapkan berkas naturalisasi Jairo Riedewald masih belum sampai ke meja Kemenpora. “Menurut PSSI, ada dokumen yang masih belum terselesaikan. Jadi berkasnya belum sampai ke Kemenpora,” kata Dito.
Hal ini menimbulkan keraguan apakah Riedewald bisa memperkuat Timnas Indonesia melawan Australia pada 20 Maret 2025. Sesuai regulasi FIFA untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026, pendaftaran pemain paling lambat 30 hari sebelum pertandingan pertama, yakni pada 20 Februari 2025.
Proses Panjang
Proses naturalisasi sendiri memakan waktu panjang. Setelah mendapat persetujuan DPR, kemudian proses berkas di Kementerian Sekretariat Negara dan ada persetujuan presiden. Kemudian, pengambilan sumpah oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Setelah itu, pemain masih harus mengurus perpindahan federasi ke PSSI.
Profil Singkat Jairo Riedewald
Jairo Riedewald lahir pada 9 November 1996 di Amsterdam, Belanda. Ia memulai karier sepak bolanya di akademi Ajax Amsterdam dan debut profesionalnya pada 2014. Sebagai pemain serbabisa, ia mampu beroperasi sebagai gelandang bertahan maupun bek tengah.
Pada 2017, Jairo Riedewald bergabung Crystal Palace di Liga Inggris. Namun, kurangnya waktu bermain reguler membuatnya pindah ke Royal Antwerp di Liga Belgia. Di level internasional, Riedewald pernah membela Timnas Belanda di kelompok umur, tetapi kini lebih memilih membela Timnas Indonesia, negara asal ibunya yang memiliki darah keturunan Indonesia.