Jakarta (Lampost.co)—FIFA menyatakan laga lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2024 Zona Asia antara Indonesia vs Bahrain akan tetap berlangsung di Indonesia yang memang sudah jatahnya menjadi tuan rumah.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menyampaikan langsung kepastian itu. “FIFA sudah meminta pertandingan tetap di Indonesia. Harus di Indonesia, kalau tidak, berarti menang WO,” ujar Dito usai pelantikan kembali sebagai menpora dalam Kabinet Merah Putih.
Menurut keterangan FIFA, pertandingan harus berlanjut sesuai dengan rencana awal. Penundaan ataupun pemindahan lokasi hanya akan menguntungkan pihak lawan dalam konteks walk over (WO).
Sebelumnya pihak Bahrain meminta AFC dan FIFA memindahkan laga Indonesia vs Bahrain ke tempat netral atau negara lain. Hal ini buntut dari ancaman para suporter Timnas Indonesia di media sosial kepada pemain Bahrain.
Bukan force majeure
Keputusan FIFA untuk tidak memindahkan lokasi pertandingan sudah sesuai dengan dokumen regulasi Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pemindahan lokasi pertandingan hanya bisa dilakukan jika ada situasi bersifat force majeure.
Force majeure yang FIFA maksud, antara lain perang, konflik atau kericuhan negara, ancaman dari luar seperti teroris, bencana alam, dan hal-hal darurat lainnya.
Sedangkan alasan Bahrain yang mengkhawatirkan keselamatan pemain mereka hanya karena ancaman di media sosial bukan termasuk force majeure FIFA.
Di sisi lain, Indonesia juga sudah menyampaikan akan memberi garansi pengamanan untuk tim Bahrain selama berada di Indonesia.
Bahrain terancam sanksi jika WO
Andai Bahrain memilih tidak bertanding, mereka tidak hanya rugi kehilangan poin. Namun mereka juga akan mendapatkan sanksi.
Hal ini tertuang di halaman 10 regulasi FIFA yang berbunyi setiap tim yang mengundurkan diri setelah mulainya kompetisi akan terkena denda.
“Pertandingan yang tidak berlangsung atau batal, kecuali dalam kasus force majeure yang FIFA akui, dapat menyebabkan pengenaan tindakan disipliner terhadap asosiasi anggota peserta terkait oleh Komite Disiplin FIFA sesuai dengan Kode Disiplin FIFA. Dalam kasus tersebut, Komite Disiplin FIFA juga dapat memerintahkan agar pertandingan diulang,” bunyi pernyataan FIFA di halaman 10 dokumen regulasi Kualifikasi Piala Dunia 2026.