Jakarta (Lampost.co)—Timnas Indonesia mampu mengalahkan Bahrain dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (25/3/2025) malam.
Poin penting:
- Justin Hubner mencuri perhatian karena tampil agresif
- Pemain muda Wolverhampton itu mendapatkan rating 7,3
- Hubner menyindir lawan yang bersikap tidak hormat sebelum pertandingan
Pertandingan kedelapan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia mempertemukan Indonesia dengan Bahrain di Grup C. Pada pertandingan itu, Timnas Indonesia berhasil meraih tiga poin melalui gol tunggal Ole Romeny pada babak pertama.
Lini belakang Indonesia juga mendapatkan sorotan. Pasalnya, performa bek tengah Timnas Indonesia, Justin Hubner mencuri perhatian bersama Rizky Ridho, dan sang kapten Jay Idzes. Pemain muda Wolverhampton itu tampil sebagai bek kiri dengan permainannya yang agresif sebagai seorang pemain bertahan.
Baca juga: Ini Komentar Jay Idzes soal Performa Rizky Ridho dan Mees Hilgers di Timnas Indonesia
Melansir Sofascore, pemain yang kerap disapa Jussa itu, mendapatkan rating 7,3 paling tinggi di antara pemain Indonesia lainnya. Pemain 21 tahun itu tercatat melakukan lima sapuan, satu intersep, dua tekel, dan satu tekel penyelamatan sebagai pemain bertahan dalam tim.
Hubner juga terlihat bermain secara emosional ketika berhasil memenangkan perebutan bola. Hubner beberapa kali mengajak semangat penonton Timnas Indonesia untuk lebih memeriahkan suasana pertandingan melalui bahasa tubuhnya.
Justin Hubner juga mem-posting dirinya seusai pertandingan menghadapi Bahrain. Pemain yang identik dengan nomor 23 itu, menyindir lawannya dengan menyebutkan tidak bersikap hormat sebelum pertandingan.
“Inilah yang terjadi ketika kalian tidak menghormati kami #easywin,” tulis Hubner di caption akun Instagram pribadinya.
Sindiran tersebut tampaknya mengarah kepada pelatih Timnas Bahrain, Dragan Talajic. Dia mengomentari soal program naturalisasi pada saat sesi konferensi pers jelang pertandingan Indonesia menghadapi Timnas Bahrain.
“Saya sudah banyak menonton pertandingan Indonesia, setiap kali menonton saya lihat ada 2-3 pemain baru, tapi dari Belanda dan Inggris. Tidak ada dari Indonesia. Kalian punya jutaan penduduk tapi kebanyakan yang datang justru dari Belanda,” kata Talajic saat konferensi pers lalu.