Jakarta (Lampost.co) — Timnas Indonesia U-23 mengawali perjuangan di Piala AFF U-23 2025 atau sekarang berganti menjadi Piala ASEAN U-23 2025 dengan hasil gemilang usai menggulung Brunei Darussalam 8-0 dalam laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), 14 Juli 2025. Skuad Garuda Muda harus mampu menjaga konsistensi untuk menghadapi laga kedua melawan Filipina, Jumat, 18 Juli 2025.
Poin Penting:
-
Timnas Indonesia U-23 jangan terlena dengan kemenangan besar di laga perdana.
-
Pelatih Gerald Vanenburg tetap kritis soal performa babak kedua yang menurun.
-
Gap kualitas antara pemain inti dan Cadangan harus menjadi fokus perbaikan.
Pada laga perdana tersebut, penyerang Jens Raven tampil gemilang dengan melesakkan enam gol sekaligus. Dua gol tambahan datang dari Arkhan Fikri dan Rayhan Hannan. Kemenangan tersebut membuka asa Timnas Garuda Muda untuk mewujudkan target meraih gelar.
Namun, di balik pesta gol itu, pelatih Gerald Vanenburg tetap menyimpan kekhawatiran. Ia menyoroti menurunnya intensitas dan konsistensi permainan anak asuhnya di babak kedua. Kemudian ketimpangan performa antarbabak karena adanya perbedaan kontribusi antara starter dan pemain pengganti.
Baca juga: Menang Telak 8-0 atas Brunei, Namun Vanenburg tidak Terlalu Puas
Vanenburg tak Ingin Tim Terlena
“Babak pertama sangat luar biasa. Tapi kami kehilangan kendali di babak kedua. Justru permainan lawan lebih baik. Kami juga kehilangan intensitas dan konsistensi. Ini jadi fokus perbaikan kami ke depan,” ujar Vanenburg dalam konferensi pers usai pertandingan
Menurutnya, untuk bisa melangkah lebih jauh, kunci utama bagi Timnas Indonesia U-23 adalah menjaga konsistensi. “Itu yang akan kami perbaiki untuk memperkecil perbedaan tersebut,” ujar pelatih asal Belanda tersebut.
Ia juga menyampaikan kemenangan besar di awal turnamen bukanlah jaminan kesuksesan jangka panjang. “Penting bagi kami menjaga level permainan dan tampil konsisten di setiap pertandingan, bukan hanya saat menang besar.”
Tetap Rendah Hati
Meski mencetak enam gol dan menjadi man of the match, Jens Raven tetap merendah. Ia sejalan dengan sang pelatih terkait fokus tim yang mulai menurun setelah unggul jauh di babak pertama.
“Pergerakan bola sangat cair di babak pertama sehingga bisa tampil bagus. Kami justru kehilangan ritme di babak kedua,” kata Raven.
“Saya pikir ini soal mentalitas. Saat unggul jauh, kami harus tetap menjaga fokus dan konsistensi.”
Pemain muda yang digadang-gadang jadi bintang masa depan ini juga menegaskan pentingnya mempertahankan atau konsistensi dalam level permainan di semua babak. “Kalau kami tetap di level seperti babak pertama, saya yakin skor bisa lebih besar lagi.”
Lawan Berat Menanti
Di pertandingan Grup A lainnya, Filipina mengejutkan Malaysia dengan kemenangan 2-0. Hasil tersebut membuat persaingan cukup ketat dan peluang ke semifinal masih terbuka untuk keempat tim.
Laga berikutnya, Indonesia akan menghadapi Filipina pada 18 Juli. Hasil laga tersebut bakal menjadi penentu bagi kedua tim dalam menjaga peluang untuk lolos dari grup. Kemenangan akan meringankan beban menghadapi Malaysia di laga pamungkas pada 21 Juli. Namun, jika kalah, Garuda Muda harus bekerja keras di laga terakhir.
Vanenburg mengingatkan pertandingan melawan Filipina tidak akan mudah. “Mereka sudah membuktikan kualitas saat melawan Malaysia. Kami harus tampil penuh konsentrasi dan konsisten. Tidak boleh mengulangi penurunan konsistensi seperti saat melawan Brunei.”