Bandar Lampung (Lampost.co) — Leicester City kembali mengalami kekalahan pahit dalam lanjutan Premier League usai takluk 0-2 dari Fulham di Stadion King Power, Sabtu, 18 Januari 2025. Kekalahan ketujuh itu memperpanjang rekor buruk The Foxes membuat mereka semakin terpuruk di peringkat 19 klasemen sementara. Kondisi yang membuat posisi mantan penyerang Manchester United (MU) Ruud van Nistelrooy sebagai pelatih terancam.
Poin Penting
-
Kekalahan 0-2 Leicester dari Fulham memperpanjang rekor buruk menjadi tujuh laga tanpa kemenangan.
-
Suporter kecewa dan menyerukan pergantian pelatih.
-
Cedera pemain kunci seperti James Maddison memperburuk situasi.
Gol Fulham Perpanjang Derita Leicester
Fulham mencatat kemenangan penting melalui gol Emile Smith Rowe dan Adama Traore. Hasil ini sekaligus mencatatkan kekalahan ke-14 Leicester dari 22 pertandingan musim ini. Statistik buruk ini semakin mengkhawatirkan bagi skuad asuhan mantan penyerang MU, yang baru mengoleksi 15 poin.
Meskipun Leicester sempat tampil menjanjikan di awal pertandingan, sejumlah peluang emas gagal berbuah hasil. Ketidakmampuan menyelesaikan peluang mencerminkan inkonsistensi yang terus menghantui tim sepanjang musim ini.
Baca Juga: Pemain Termahal Kelima MU Gabung Klub La Liga
Kemarahan Suporter di King Power
Setelah peluit akhir, suasana di Stadion King Power berubah menjadi suram. Cemoohan dan siulan dari para suporter menggema, mencerminkan kekecewaan yang mendalam terhadap performa tim. Banyak penggemar mulai mempertanyakan masa depan mantan penyerang MU itu sebagai pelatih Leicester.
Di media sosial, seruan pergantian pelatih semakin gencar. Para pendukung berharap langkah ini dapat menjadi solusi untuk mengatasi keterpurukan yang dialami klub.
Kekalahan yang Sangat Mengecewakan
Dalam konferensi pers usai laga, penyerang legendaris Mu itu tidak menutupi rasa kecewanya. Ia mengakui kekalahan dari Fulham adalah salah satu momen terburuk sepanjang karier kepelatihannya di Leicester.
“Kami gagal di hampir semua aspek permainan. Ini adalah salah satu hari paling mengecewakan bagi saya,” ujar Van Nistelrooy, mengutip Leicester Mercury.
Ia juga menerima kritik dari para suporter sebagai hal yang wajar dan menekankan pentingnya persatuan dalam tim.
“Kami adalah para profesional. Kritik adalah bagian dari pekerjaan ini, dan terkadang, kami pantas mendapatkannya. Kami harus tetap bersatu dan bekerja lebih keras,” katanya.
Cedera Pemain Kunci Perparah Krisis
Di sisi lain, sejumlah pengamat sepak bola menilai masalah Leicester tidak hanya berasal dari taktik sang penyerang legenda MU itu. Minimnya kedalaman skuad serta cedera para pemain kunci, seperti James Maddison, turut memengaruhi performa buruk The Foxes. Kehilangan Maddison yang merupakan motor serangan utama tim, membuat Leicester kesulitan menciptakan peluang berbahaya.
Harapan untuk Kebangkitan
Meski tekanan semakin besar, Van Nistelrooy masih optimistis Leicester mampu bangkit. Pertandingan selanjutnya melawan tim sesama penghuni zona degradasi akan menjadi ujian penting. Jika gagal memanfaatkan kesempatan ini, peluang Leicester bertahan di Premier League musim depan akan semakin kecil.
“Kami harus menunjukkan semangat juang lebih tinggi. Laga berikutnya sangat penting, dan kami harus memberikan segalanya untuk meraih hasil positif,” ujarnya.