Jakarta (Lampost.co)—Manchester United (MU) bertekad mendepak Athletic Club pada leg kedua semifinal Liga Europa, Jumat (9/5/2025) dini hari WIB, dengan keyakinan hanya musibah besar yang menggagalkan mereka mencapai final.
Poin penting:
- MU akan meladeni Athletic Club pada leg kedua semifinal Liga Europa 2024/2025 di Old Trafford
- Satu kaki MU sudah di final berkat kemenangan 3-0 di leg pertama
- Tottenham akan bertandang ke markas Bodo/Glimt pada leg kedua semifinal Liga Europa 2024/2025
Setan Merah mencatat kemenangan meyakinkan 3-0 di kandang Athletic di Stadion San Mames, pekan lalu. Dengan demikian, satu kaki klub ini sudah menjejak final yang juga akan berlangsung di San Mames.
“Kami kalah (dari Brentford) pada pertandingan Liga Inggris, kami berjuang di Liga Europa. Jadi kami harus menerima itu dan menganggap laga Kamis nanti (Jumat dini hari WIB) pertandingan terpenting kami,” kata pelatih United, Ruben Amorim, dalam laman United, Rabu (7/5/2025).
Baca juga: Manchester United Kalah 3-4 di Kandang Brentford
Kekalahan dari Brentford juga karena keputusan Amorim menurunkan sebagian besar pemain muda yang merupakan tim termuda ketiga sepanjang sejarah Liga Inggris.
Laju luar biasa ke semifinal Liga Europa terjadi di tengah musim penuh cobaan bagi United. Pasukan Amorim bahkan kembali tampil tidak konsisten saat takluk 3-4 dari Brentford akhir pekan lalu.
United kini memiliki jumlah kekalahan tertinggi di liga dalam 35 tahun terakhir dan menghuni posisi ke-15 di klasemen meski aman dari degradasi.
Menjuarai Liga Europa mungkin tidak cukup untuk menebus penampilan buruk di liga. Namun, menjuarai Liga Europa akan membuat United tampil dalam Liga Champions musim depan.
Walaupun begitu, Amorim mengakui timnya belum siap tampil dalam Liga Inggris dan Liga Champions.
“Kami harus menang dan kami harus berjuang untuk menjuarai kompetisi ini (Liga Europa), memberikan sesuatu kepada penggemar dan lolos ke Liga Champions,” kata Amorim seperti Sky Sports kutip.
“Kemudian kami akan punya waktu untuk mempersiapkan tim agar bisa menghadapi kedua kompetisi itu. Jadi, ini adalah dilema, tapi tentu saja kami ingin menang,” ujarnya.
Amorim memulai kiprahnya di United dengan buruk, dengan hanya lebih baik dari tim-tim papan bawah seperti Ipswich, Leicester, dan Southampton.
Bersama Amorim, United hanya mencatat enam kemenangan di liga sejak menggantikan Eric ten Hag yang dipecat pada November 2024.
Jika Tottenham berhasil menyingkirkan Bodo/Glimt dan lolos ke final Liga Europa, untuk keenam kalinya dua tim Inggris bertemu dalam partai puncak Liga Champions atau Liga Europa.
Sebagaimana United, Tottenham juga tampil buruk di Liga Inggris. Mereka hanya satu posisi di bawah United dengan 19 kekalahan dari 35 pertandingan.
Namun, manajer Tottenham Ange Postecoglou masih memiliki kesempatan membuktikan klaimnya bahwa dia selalu memenangi trofi pada musim keduanya bersama klub-klub yang dia asuh.
Jika salah satu dari kedua klub Inggris itu menjuarai Liga Europa, akan ada enam tim Liga Inggris yang mengikuti Liga Champions musim depan.