Athena (Lampost.co)—Olympiakos FC keluar sebagai juara Liga Konferensi Eropa UEFA 2023/2024 usai mengalahkan Fiorentina lewat gol tunggal Ayoub El Kaabi pada menit ke-116 perpanjangan waktu.
Laga final itu berlangsung di Stadion OPAP Arena, Athena, Yunani, Kamis (30/5/2024) dini hari WIB.
Selain berhak atas piala, Olympiakos juga mendapat hadiah uang 5 juta euro atau sekitar lebih dari Rp87 miliar usai keluar sebagai juara. Jumlah uang yang didapat lebih besar karena setiap menang dari penyisihan, setiap tim juga mendapat match fee lumayan.
Pencapaian Olympiakos sebagai juara di kompetisi kasta ketiga Eropa setelah Liga Champions Eropa dan Liga Europa ini seolah mengangkat nama sepak bola Yunani. Sebab, selama ini klub-klub dari Yunani tidak bisa berbuat banyak di Eropa, tidak sebanding dengan pencapaian timnas mereka.
Maklum, Yunani pernah mengejutkan usai menjuarai Piala Eropa 2004 silam. Saat itu, laga berlangsung di Portugal. Tuan rumah harus mengakui Negeri Dewa Dewi tersebut di laga puncak dengan skor 0-1. Padahal saat itu, Cristiano Ronaldo muda sudah memperkuat Portugal bersama Luis Figo, Deco, dan sejumlah bintang lainnya.
Jauh sebelumnya ada Panathinaikos, klub asal Yunani lainnya, yang nyaris juara Liga Champions (Piala Champions, red) pada 1971 silam. Kala itu, Panathinaikos kalah 0-2 dari Ajax Amsterdam yang diperkuat Johan Cruyff di laga final. Setelahnya, Ajax kembali mengulanginya dengan juara pada 1972 dan 1973, alias mencatat hattrick.
99 Tahun
Nah, untuk Olympiakos yang berdiri pada 1925, harus menunggu sangat lama untuk menjadi kampiun di Eropa, meski harus di level Liga Konferensi Eropa. Harus menunggu 99 tahun, klub asal Yunani ini menjadi jawara di Eropa.
Ya, UEFA, federasi sepak bola di Eropa memang baru memulai Liga Konferensi Eropa pada musim 2021-2022. Keluar sebagai juara jilid I adalah AS Roma yang mengalahkan Feyenoord Rotterdam di final. Musim 2022—2023 giliran wakil Inggris West Ham United juara usai mengalahkan Fiorentina di final.
Otomatis, juara Liga Konferensi Eropa akan tampil di Liga Europa musim berikutnya, kecuali jika tim tersebut tampil di Liga Champions.
Liga Konferensi Eropa bentukan UEFA agar klub dari negara-negara yang koefisiensinya rendah punya kesempatan tampil dan juara di Eropa. Termasuk tim sepak bola negara Liechtenstein, yang tidak memiliki liga domestik bisa mengikutinya. Olympiakos adalah contoh kecil saat tim-tim besar masih menguasai kompetisi utama di Eropa.