Jakarta (Lampost.co) — Ketua Umum PSSI Erick Thohir resmi menegaskan hanya akan menaturalisasi pemain keturunan yang berposisi sebagai penyerang. Dalam menaturalisasi pemain keturunan untuk memperkuat Timnas Indonesia di ajang babak keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 juga akan lebih selektif dan ketat.
Poin Penting:
-
PSSI hanya fokus naturalisasi pemain berposisi striker.
-
Lini belakang dan tengah sudah cukup kuat.
-
Nama Mauro Zijlstra masuk radar naturalisasi.
Bek dan Tengah Cukup Mumpuni
Saat ini, PSSI tidak berencana menambah pemain naturalisasi di lini belakang maupun tengah. Erick menilai stok pemain di posisi tersebut sudah cukup mumpuni, baik dari kalangan lokal maupun diaspora.
“Mengisi lini depan itu pasti. Kalau belakang dan tengah, saya rasa kita cukup,” kata Erick Thohir kepada awak media, Rabu, 24 Juli 2025.
Baca juga: Pemain Muda Arsenal Keturunan Indonesia Siap Bela Timnas Garuda
Fokus Menaturalisasi Striker
Erick Thohir juga mengindikasikan jika saat ini Mauro Zijlstra yang akan menjalani proses naturalisasi. Pemain berdarah Indonesia tersebut dinilai memiliki kualitas mumpuni sebagai penyerang dan berpotensi menambah daya gedor timnas di fase penting mendatang.
Dia menjelaskan menaturalisasi pemain keturunan harus melalui proses karena harus sesuai dengan prosedur yang ada. “Saya akan melapor ke Presiden minggu depan. Lalu kami ajukan ke DPR. Karena harus didukung negara,” ujar Erick.
Momen Krusial Timnas Indonesia
Pada babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, skuad Garuda berada di Grup B dan akan menghadapi dua raksasa Asia: Arab Saudi dan Irak, pada Oktober 2025. Namun, pada September 2025 ada agenda FIFA Matchday pada. Timnas akan menjajal kekuatan Lebanon dan Kuwait sebagai bagian dari persiapan strategis.
Timnas Indonesia baru saja mencetak sejarah. Untuk pertama kalinya, Garuda menembus babak keempat kualifikasi zona Asia. Sebuah pencapaian yang mencerminkan lompatan besar dalam pembinaan dan pengelolaan sepak bola nasional.
Seleksi Ketat dan Strategi Matang
Lolos ke babak keempat belum cukup bagi PSSI. Mereka ingin melangkah lebih jauh, bahkan menargetkan lolos ke Piala Dunia 2026. Format baru kualifikasi memberikan peluang kepada delapan tim Asia untuk lolos langsung, serta dua tim tambahan untuk masuk babak playoff.
Kesempatan ini tak akan disia-siakan. Maka dari itu, pembenahan besar-besaran pun dilakukan. Mulai dari struktur pelatih, pemusatan latihan, hingga strategi pemilihan pemain dilakukan dengan pertimbangan matang.
Penunjukan Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala menjadi bagian penting dari strategi itu. Tugas eks bintang Barcelona membentuk tim nasional yang bermain konsisten dan taktis.
Pemain Diaspora-Naturalisasi Pilar Kekuatan
Kombinasi pemain lokal, diaspora, dan pemain naturalisasi menjadi kekuatan baru skuad Garuda. PSSI hanya akan menaturalisasi pemain dengan kualitas Eropa dan yang benar-benar timnas butuhkan.
Saat ini, fokus utama menaturalisasi pemain yang berposisi sebagai striker. Sebab, saat ini penyerang mumpuni di timnas masih minim. Apalagi striker utama Ole romeny cedera dan absen dalam babak keempat kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sebaliknya, di lini belakang dan tengah, Timnas telah memiliki pemain keturunan seperti Jordi Amat, Sandy Walsh, Ivar Jenner, dan Thom Haye. Kehadiran mereka cukup memperkuat kedalaman skuad.