Berlin (Lampost.co)—Swiss membuat kejutan usai menyingkirkan juara bertahan Italia pada babak 16 besar Euro 2024 di Stadion Olympiastadion, Berlin, Sabtu (29/6) malam WIB. Swiss memulangkan Italia dengan skor meyakinkan 2-0.
Ini jelas menjadi kejutan, karena dari lima pertandingan terakhir melawan Italia, Swiss tidak pernah menang. Kemenangan ini makin berarti karena Italia adalah juara bertahan pada Euro 2020.
La Nati, julukkan Swiss, melaju ke babak 16 besar sebagai runner-up Grup A. Di laga terakhir penyisihan grup, Swiss menahan imbang tuan rumah Jerman 1-1. Kedua tim akhirnya lolos ke fase gugur sebagai peringkat satu dan dua.
Sedangkan Gli Azzurri dengan asuhan Luciano Spalletti, pada laga terakhir menahan imbang Kroasia 1-1 dan lolos sebagai runner-up Grup B di bawah Spanyol.
Babak pertama, anak asuh Murat Yakin berinisiatif menekan. Sementara Italia memainkan pemain AS Roma Stephan El Shaarawy sebagai starter dan membangku cadangkan Jorginho.
Tidak ada serangan berarti hingga menit ke-23. Lolos dari perangkap offside, Embolo melepaskan tendangan melengkung yang masih bisa Donnarumma antisipasi.
Italia membalas lewat pergerakan Frederico Chiesa pada menit ke-25. Sayang upayanya masih bisa mentah di kaki Akanji dan hanya menghasilkan sepak pojok.
Terus membiarkan pemain Swiss menguasai bola, Italia harus merasakan sengatannya. Menerima umpan Vargas, gelandang asal klub Bologna, Remo Freuler, melepaskan sepakan keras kaki kiri tanpa bisa Donnarumma bendung. Skor 1-0 terjadi pada menit ke-37 dan bertahan hingga turun minum.
Babak II
Sengatan Swiss berlanjut di babak kedua, Italia yang memulai kick-off kurang meyakinkan. Para pemain Swiss bisa menguasai bola langsung melakukan serangan balik mematikan lewat Michel
Aebischer.
Ruben Vargas yang mendapat sodoran bola dari Aebischer di kotak penalti langsung melepaskan tendangan terukur. Bola melengkung melewati jangkauan tangan Donnarumma yang sebenarnya membaca arah bola. Skor 2-0 untuk anak asuh Murat Yakin pada menit ke-46.
Italia nyaris beruntung mendapat gol saat Schar salah mengantisipasi umpan pemain Italia yang justru mengarah ke gawang Sommer pada menit ke-51. Namun, Bola masih membentur tiang gawang.
Hingga laga berjalan satu jam, tak ada aksi membahayakan dari sang juara bertahan untuk mengejar defisit dua gol dari Swiss.
Retegui yang baru masuk langsung mengancam gawang Swiss pada menit ke-72. Sayang, bola tendangannya masih tepat ke arah Sommer yang relatif tidak terlalu bekerja keras daripada kiper Italia Donnarumma.
Spalletti melakukan sejumlah pergantian, termasuk memasukkan Pallegrini untuk menyegarkan lini serang Gli Azzurri yang belum bisa menjebol gawang Swiss. Namun, hingga laga usai skor 2-0 tak berubah untuk kemenangan Swiss.
Granit Xhaka dan kawan-kawan yang memiliki statistik 16 kali percobaan ke arah gawang berbanding 10 milik Italia. Mereka layak mendapatkan perhatian siapa pun lawannya di perempat final.
Dengan kualitas kematangan para pemainnya, Swiss melaju ke perempat final, sekaligus menyingkirkan sang juara bertahan Italia dari turnamen.
Ini menjadi pencapaian terbaik Swiss ke babak 8 besar setelah Euro 2020. Saat itu, langkah Granit Xhaka terhadang Spanyol lewat adu tendangan penalti. Swiss nanti bakal bertemu pemenang laga Inggris kontra Slovakia.
Sementara bagi Italia, kekalahan membuat mereka gagal mempertahankan gelar dan mengikuti jejak Spanyol yang sukses melakukan back to back juara pada edisi Euro 2008 dan Euro 2012.
Susunan pemain kedua tim:
Swiss: 1-Y. Sommer, 13-R. Rodríguez, 22-F. Schär, 5-M. Akanji. 10-G. Xhaka, 8-R. Freuler, 20-M. Aebischer, 17-R. Vargas, 26-F. Rieder, 7-B. Embolo, 19-D. Ndoye. Pelatih: M. Yak?n.
Italia: 1-G. Donnarumma, 13-M. Darmian, 2-G. Di Lorenzo, 17-G. Mancini, 23-A. Bastoni, 16-B. Cristante, 18-N. Barella, 21-N. Fagioli, 22-S. El Shaarawy, 9-G. Scamacca, 14-F. Chiesa. Pelatih: L. Spalletti.