Bilbao (Lampost.co)—Penantian panjang 41 tahun Tottenham Hotspur terbayar usai meraih gelar Liga Europa musim 2024—2025. Tottenham mengalahkan tim asal Inggris lainnya Manchester United lewat gol satu-satunya yang tercipta pada menit ke-42 pada final di Stadion San Mames Barria, Bilbao, Spanyol, Kamis (22/5/2025) dini hari WIB.
Poin penting:
- Tottenham harus menunggu 41 tahun meraih trofi yang dahulu bernama Piala UEFA
- Gol tunggal Brennan Johnson jadi pembeda pada final sesama tim Inggris itu
- Juara ini menjadi gelar ketiga Tottenham di Liga Europa menyamai raihan gelar Liverpool
Gol satu-satunya di babak pertama ini sebenarnya terjadi karena bunuh diri Luke Shaw. Namun, UEFA menyatakan gol tersebut sah milik Brennan Johnson. Gol berawal dari umpan Pape Sarr ke jantung pertahanan Setan Merah. Johnson yang cerdik menyelinap di antara bek-bek MU berhasil membuat gangguan sehingga Andre Onana kagok.
Bola sempat sedikit menyentuh kaki Johnson dan mengenai Luke Shaw sebelum masuk ke gawang Onana. Kedudukan 0-1 bertahan hingga turun minum.
Baca juga: Son Heung-min Jauh Lebih Tenang Dibandingkan Final 2019
Sejatinya, duel kedua tim yang terseok-seok di Liga Inggris ini didominasi United sepanjang laga. Pergerakan Amad Diallo dan aliran bola Casemiro dan Fernandes kerap merepotkan pertahanan The Lilywhites. Beruntung lini pertahanan Tottenham yang digalang Van de Ven-Claudio Romero bermain cukup disiplin hingga jeda.
Babak II
Tidak ada pergantian oleh Ruben Amorim di kubu Setan Merah dan Angelos Postecoglu di pihak Tottenham Hotspur di paruh kedua. Dengan United terus mendominasi laga final di markas klub Liga Spanyol Athletic Bilbao tersebut.
Rasmus Hojlund mendapat kans menit ke-65. Tendangan bebas Bruno Fernandes yang salah diantisipasi kiper Tottenham Gugliemo Vicario disundul Hojlund ke arah gawang kosong. Sayang, upaya tersebut masih bisa Van de Ven gagalkan yang secara akrobatik menyelamatkan gawang.
Untuk menambah daya gedor, United memasukkan Alejandro Garnacho dan Joshua Zirkzee menit ke-70. Namun penyelesaian kurang sempurna Bruno Fernandes dan Garnacho belum juga mengubah kedudukan.
Di menit-menit akhir, anak-anak Setan Merah terus mengurung pertahanan Spurs. Peluang Luke Shaw dapat lewat sundulan, namun Vicario kembali menyelamatkan gawang Spurs dari kebobolan.
Pun begitu dengan upaya Casemiro yang menjadi peluang terakhir di laga tersebut. Tendangan saltonya hanya tipis di samping gawang Spurs. Skor 0-1 tetap untuk keunggulan Tottenham hingga peluit panjang.
Juara ini menjadi gelar ketiga Tottenham di Liga Europa yang dulu bernama Piala UEFA ini, menyamai raihan gelar Liverpool. The Lilywhites pernah juara pada edisi 1972 dan 1984. Harus menunggu 41 tahun bagi Spurs untuk mengangkat trofi di Eropa. Musim depan, Tottenham sebagai juara Liga Europa akan tampil di Liga Champions.
Sementara bagi Setan Merah, kekalahan ini membuat duka mendalam bagi pendukungnya. Dengan gagal menjuarai Liga Europa, Mancehster United yang berada di peringkat 16 klasemen sementara sudah pasti tidak tampil di kompetisi Eropa musim depan.
Susunan pemain:
Tottenham Hotspur: 1-G. Vicario, 13-D. Udogie, 37-M. vande Ven, 17-C. Romero, 23-Pedro Porro, 8-Y. Bissouma, 30-R. Bentancur, 9-Richarlison, 29-P. Sarr, 22-B. Johnson, 19-D. Solanke.
Pelatih: Angelos Postecoglou
Manchester United: 24-A. Onana, 23-L. Shaw, 5-H. Maguire, 15-L. Yoro, 13-P. Dorgu, 18-Casemiro, 8-Bruno Fernandes, 3-N. Mazraoui, 7-M. Mount, 16-A. Diallo, 9-R. Hojlund
Pelatih: Ruben Amorim