Jakarta (Lampost.co) — Wasit legendaris asal Italia, Pierluigi Collina, mengusulkan perubahan aturan dalam eksekusi tendangan penalti. Pria yang saat masih bertugas terkenal dengan sebutan Wasit Killer itu menilai aturan saat ini terlalu menguntungkan eksekutor dan tidak adil bagi penjaga gawang.
Poin Penting:
-
Larangan penyerang menyongsong bola muntah dari tendangan penalti.
-
Penalti yang ditepis kiper atau membentur tiang dianggap gagal.
-
Menciptakan keseimbangan antara eksekutor dan penjaga gawang.
Usulan Perubahan
Wasit Killer yang pensiun pada 2005 usai memimpin Euro 2024 mengajukan gagasan agar tidak lagi memperbolehkan penyerang menyongsong bola muntah hasil tendangan penalti yang kiper tepis atau membentur tiang. Jika tendangan gagal masuk, penalti tidak sah tanpa adanya kesempatan kedua.
“Saya yakin ada ketimpangan yang terlalu besar antara keuntungan penyerang dan penjaga gawang,” ujar Collina, dikutip dari Football Italia.
Baca juga: Wonderkid Jebolan Piala Dunia U-17 Indonesia yang Bisa Salip Rekor Messi
Mantan wasit final Piala Dunia 2002 itu menekankan rata-rata 75% tendangan penalti berakhir dengan gol. Selain itu, peluang mencetak gol dari penalti lebih besar daripada tendangan bebas akibat pelanggaran di luar kotak penalti. Dengan aturan yang ada, kiper masih harus berjuang menghadapi bola muntah yang bisa eksekutor manfaatkan.
Menurut Wasit Killer, perubahan ini akan membuat situasi lebih adil bagi penjaga gawang, mengingat tekanan besar yang mereka hadapi dalam situasi satu lawan satu melawan penyerang.
Mengadopsi Sistem Adu Penalti
Wasit Killer yang pernah meraih penghargaan Wasit Terbaik Dunia versi IFFHS pada 1998, 1999, 2000, 2001, 2002, dan 2003 itu menyarankan agar aturan penalti di waktu normal mengikuti format dalam babak adu penalti setelah perpanjangan waktu. Dalam skenario ini, tidak ada kesempatan bagi penyerang mencetak gol dari bola rebound. Jika bola gagal masuk, permainan langsung tendangan gawang.
“Saya sudah membahas hal ini dalam pertemuan dengan IFAB (International Football Association Board),” ujar Wasit Killer.
Ia menegaskan sistem ini akan menghilangkan kekacauan sebelum penalti, di mana pemain sering berkerumun di sekitar area penalti untuk bersiap menyongsong bola muntah. Collina bahkan membandingkan pemandangan tersebut dengan ajang pacuan kuda Palio di Siena di Italia.
Dampak Potensial
Jika usulan Wasit Killer itu diterimadan diterapkan, peran kiper dalam menghadapi penalti akan lebih signifikan, karena mereka hanya perlu fokus menepis bola tanpa khawatir ada serangan lanjutan. Di sisi lain, eksekutor penalti harus lebih cermat dalam menempatkan bola karena mereka tidak memiliki kesempatan kedua.
Perubahan ini berpotensi menurunkan tingkat konversi penalti menjadi gol, yang saat ini mencapai 75%. Selain itu, aturan ini juga akan mengurangi kontroversi terkait pemain yang masuk ke dalam kotak penalti sebelum tendangan dilakukan.