Bandar Lampung (Lampost.co) — Bek Timnas Indonesia, Kevin Diks, menceritakan perjalanan pahitnya selama berkarier di Serie A Italia bersama Fiorentina. Kariernya di Negeri Pizza ternyata tidak berjalan mulus.
Selain minim kesempatan bermain, ia juga mengalami keterlambatan gaji dan harus menanggung sendiri biaya pemulihan cedera.
Perjalanan Kevin Diks ke Serie A
Kevin Diks pertama kali menginjakkan kaki di Italia pada Juni 2016 setelah Fiorentina membelinya dari Vitesse dengan harga 2,9 juta euro (Rp50 miliar).
Diks saat itu masih berusia 20 tahun menandatangani kontrak lima musim dengan harapan besar bisa berkembang di salah satu liga terbaik dunia.
Namun, ia hanya bermain dua kali dengan total lima menit di lapangan selama lima tahun di Fiorentina. Tepatnya saat melawan Cagliari dan Napoli pada musim 2016/2017.
Alih-alih mendapatkan kesempatan bermain reguler, Kevin Diks lebih sering dipinjamkan ke berbagai klub. Mulai dari Vitesse (2017), Feyenoord Rotterdam (2017-2018), Empoli (2019), dan Aarhus GF (2019-2021).
Dicemooh Suporter Sendiri
Kevin Diks juga mengaku mengalami tekanan besar saat kembali ke Belanda untuk bergabung dengan Feyenoord.
“Feyenoord adalah klub impian saya sejak kecil, tetapi ternyata saya tidak siap menghadapi tekanannya,” ujar Diks, mengutip dari kanal YouTube The Haye Way.
Performa buruk di beberapa laga membuatnya mendapatkan kritik tajam dari suporter. Bahkan, ia pernah mendapatkan cemoohan dari pendukung Feyenoord saat pemanasan.
“Kadang-kadang, ketika saya memegang bola, mereka mencemooh saya. Mereka bahkan meneriaki saya untuk kembali ke Italia,” ujarnya.
Meski sulit, pengalaman itu justru membentuknya menjadi pemain yang lebih kuat secara mental. Setelah kembali ke Fiorentina, Kevin Diks sebenarnya tampil cukup baik di pramusim. Namun, pelatih justru menempatkan Nikola Milenkovic sebagai bek kanan dan mengabaikannya.
Bahkan, Kevin Diks mengalami cedera lutut parah dan merasa ditinggalkan klub. “Saya cedera, tetapi Fiorentina seperti tidak peduli. Saya harus menjalani rehabilitasi tanpa diagnosis yang jelas,” katanya.
Pada akhirnya, ia ke Empoli sebagai pemain pinjaman, tetapi nasib buruk masih menghantuinya. Gajinya tertunda dan klub tidak menanggung biaya pemulihan cederanya.
“Saya harus menggunakan uang pribadi untuk rehabilitasi di Belgia selama empat bulan. Itu adalah periode tersulit dalam hidup saya,” kata Kevin Diks.
Karier Baru Kevin Diks
Setelah petualangan pahit di Italia, Kevin Diks akhirnya menemukan stabilitas dalam kariernya setelah pindah ke FC Copenhagen di Denmark. Dia kini menjadi bagian dari Timnas Indonesia berharap bisa berkontribusi lebih besar di level internasional.