Manchester (Lampost.co) — Manchester City sukses menaklukkan Chelsea dengan skor 3-1 dalam laga lanjutan Liga Inggris di Etihad Stadium pada Minggu (26/1/2025) dini hari WIB. Namun, perhatian publik usai pertandingan ternyata tersorot pada aksi Cole Palmer.
Gelandang serang Chelsea itu terlihat asyik berbincang dan tertawa dengan Pep Guardiola, mantan manajernya di Manchester City. Momen itu memicu kecaman, terutama dari pundit sepak bola Inggris, Gary Neville.
The Blues yang sempat unggul melalui gol Noni Madueke akhirnya gagal mempertahankan keunggulan setelah The Citizens mencetak tiga gol balasan lewat Josko Gvardiol, Erling Haaland, dan Phil Foden.
Legenda Manchester United itu mengkritik tindakan Palmer yang kurang menghormati pendukung Chelsea. “Saya ingin mengatakan sesuatu tentang Cole Palmer. Dia bicara dengan Pep Guardiola di lapangan tepat setelah pertandingan dan mereka tertawa bersama,” ujar Neville, dalam The Gary Neville Podcast.
Neville menilai Palmer seharusnya lebih fokus menunjukkan rasa kecewa atas kekalahan timnya di depan ribuan penggemar Chelsea yang hadir di stadion.
“Para penggemar Chelsea yang datang hari ini, sekitar 3.000 hingga 4.000 orang. Mereka ingin melihat Anda lebih berjuang untuk tim, bukan berbincang dengan manajer lawan sambil tersenyum,” kata Neville.
Statistik Cole Palmer di Laga Man City vs Chelsea
Di laga tersebut, Cole Palmer gagal menunjukkan performa yang menonjol. Berdasarkan data dari Sofascore, pemain berusia 23 tahun itu hanya mampu melepaskan satu tembakan yang mengarah ke gawang sepanjang pertandingan. Ia juga gagal memberikan kontribusi berupa gol atau assist untuk Chelsea.
Hasil kekalahan itu membuat Chelsea harus puas turun ke peringkat keenam klasemen sementara Liga Inggris dengan koleksi 40 poin. Posisi mereka tersalip Manchester City dan Newcastle United yang masing-masing mengumpulkan 41 poin.
Kekalahan tersebut tentu menjadi pukulan bagi Chelsea yang tengah berupaya mengamankan posisi di empat besar untuk tiket Liga Champions. Kritik terhadap Cole Palmer pun mencerminkan frustrasi yang fans rasakan dan pengamat atas performa tim secara keseluruhan.