Jakarta (Lampost.co) — Lima pemain keturunan Indonesia hingga kini belum mendapat panggilan membela Timnas Belanda. PSSI berkesempatan menaturalisasi lima keturunan itu guna memperkuat Timnas Indonesia.
Poin Penting:
-
Performa cemerlang Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi daya tarik utama pemain diaspora.
-
PSSI secara aktif memantau dan memproses naturalisasi, termasuk terhadap talenta muda.
-
Jairo Riedewald membutuhkan jalur hukum tambahan karena sempat memperkuat Timnas Belanda di laga resmi.
Kehadiran mereka tentunya akan mendukung rencana jangka panjang PSSI yang tengah membangun tim kompetitif. Berikut daftar lima pemain keturunan Indonesia yang belum mendapat perhatian Belanda namun memiliki peluang memperkuat Timnas Indonesia:
1. Mitchel Bakker (Atalanta/Lille)
Mitchel Bakker menjadi nama paling mencolok dalam daftar ini. Bek kiri berusia 23 tahun itu saat ini memperkuat Lille di Ligue 1 sebagai pemain pinjaman dari Atalanta. Ajax Amsterdam dan Paris Saint-Germain (PSG) juga menjadi klub top Eropa yang pernah Bakker bela.
Baca juga: 3 Pemain Muda Berbakat di Kompetisi Jerman Bisa Perkuat Timnas Indonesia
Bakker merupakan pemain keturunan yang memiliki darah Maluku dari pihak kakek. Meski telah membela Belanda di berbagai level usia—dari U-15 hingga U-21—Bakker belum pernah tampil bersama tim senior. Hal ini membuka jalan bagi PSSI untuk memproses naturalisasinya. Kehadiran Bakker bisa menjadi aset penting di lini belakang.
2. Jairo Riedewald (Crystal Palace)
Pemain klub Liga Pro Belgia, Royal Antwerp, Jairo Riedewald, sudah lama masuk rencana naturalisasi PSSI. Pemain berdarah Maluku itu tiga kali membela Timnas Belanda senior pada ajang Kualifikasi Euro 2016.
Proses naturalisasi Riedewald bakal berjalan panjang. Sebab, regulasi FIFA menyatakan pemain yang sudah bermain di laga kompetitif bersama negara lain harus melalui keputusan Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Meski demikian, PSSI tetap memantau situasinya.
3. Million Manhoef (Stoke City)
Nama Million Manhoef mungkin belum sepopuler pemain lainnya, namun bakatnya tak bisa diremehkan. Pemain yang kini membela Stoke City di Divisi Championship Inggris memiliki darah Indonesia dan Suriname.
Manhoef terkenal dengan kecepatan dan fleksibilitas bermain di posisi <em>winger kiri, kanan, bahkan bek sayap. Meski sudah tampil di tim Belanda U-21 sebanyak 19 kali, ia belum pernah memperkuat tim senior, yang berarti peluang untuk dinaturalisasi masih terbuka.
4. Mauro Zijlstra (Volendam U-21)
Salah satu pemain muda yang kabarnya juga masuk dalam program naturalisasi PSSI adalah Mauro Zijlstra. Secara administrasi, proses naturalisasi pemain Volendam U-21bisa lebih mudah mengingat dia belum pernah memperkuat Timnas Belanda di level apa pun.
Bahkan, Zijlstra pada akhir 2024 lalu mengonfirmasi tengah menjalani proses menjadi warga negara Indonesia. “Ya, saya sedang menjalani proses (naturalisasi), itu istilah yang mereka gunakan,” ujarnya dikutip dari Voetbal Primeur.
5. Pascal Struijk (Leeds United)
Pada awal 2023, keinginan Pascal Struijk membela Timnas Indonesia menjadi sorotan. Bek tengah Leeds United ini juga bisa bermain sebagai bek kiri dan gelandang bertahan. Ia adalah produk akademi Ajax Amsterdam yang kini berlaga di kasta kedua Liga Inggris.
Meski sempat 3 kali membela Belanda U-17, Struijk belum pernah tampil di timnas senior. Dia bisa masuk prospek jangkan panjang lini pertahanan Timnas Indonesia. Apalagi usianya yang masih 25 tahun.
Mulai Melirik Timnas
Acungan jempol layak diberikan kepada Timnas Indonesia yang mampu menembus babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Skuad Garuda bahkan mengalahkan Arab Saudi, tim yang sebelumnya menundukkan Argentina di Piala Dunia 2022, dengan skor meyakinkan 2-0.
Prestasi ini membuat Indonesia menjadi daya tarik bagi sejumlah pemain keturunan itu yang belum mendapatkan kesempatan di negara asalnya. Dengan dukungan pemerintah dan federasi, naturalisasi lima pemain keturunan bisa menjadi strategi realistis untuk memperkuat skuad.