Jakarta (Lampost.co) — Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyinggung Manchester City saat membahas Timnas Indonesia dalam konferensi pers, Senin, 6 Januari 2025.
Hal itu terkait pentingnya keseimbangan antara program, pelatih, dan kualitas pemain dalam membangun Timnas Indonesia yang kompetitif. Erick secara khusus menyinggung klub Inggris, Manchester City, untuk menggambarkan pentingnya harmoni dalam sebuah tim, termasuk di Timnas Indonesia.
“Manchester City tanpa Rodri saja bisa kalah terus. Itu hanya satu Rodri sudah terasa berbeda. Artinya, keseimbangan antara program, pelatih, dan kualitas pemain itu sangat penting,” ujar Erick.
Ia menekankan pencapaian Timnas Indonesia, baik tim senior, putri, maupun kelompok usia muda seperti U-17, U-19, dan U-23, tidak bisa diraih tanpa program yang terstruktur.
Namun, ia juga mengingatkan program yang baik sekalipun tidak akan membuahkan hasil tanpa pelatih yang kompeten dan kualitas pemain yang mumpuni.
Menurut dia, terdapat tiga elemen dalam menjaga keseimbangan tim, yaitu program, pelatih, dan pemain. Target akan sulit tercapai tanpa salah satu elemen tersebut.
“Program yang baik saja tidak cukup. Kalau pelatihnya bagus, tetapi kualitas pemain tidak mendukung, tim tetap sulit bersaing. Sebaliknya, jika pemain berbakat tetapi tidak ada program dan pelatih yang tepat hasilnya juga tidak maksimal,” ujar dia.
Erick mengibaratkan dinamika itu sebagai sebuah sistem yang saling terhubung. Ia berharap Timnas Indonesia dapat belajar dari model kesuksesan tim-tim besar dunia yang memiliki fondasi kuat di semua aspek.
Dia memastikan PSSI terus berupaya memperbaiki setiap lini termasuk dalam hal pengembangan pemain muda. Tujuan utamanya mempersiapkan tim yang mampu bersaing di level internasional, termasuk di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
“Dinamika itu ada, tapi kami tidak mau bicara detail yang malah jadi bahan diskusi tidak produktif. Yang penting adalah PSSI menciptakan keselarasan dalam program, pelatih, dan pemain, untuk terus membawa Timnas Indonesia maju,” ujar dia.
Inspirasi dari Manchester City
Menyinggung Manchester City, Erick memberi contoh sebuah tim harus memiliki keseimbangan di semua lini untuk bisa sukses.
Absennya pemain kunci seperti Rodri saja, cukup memengaruhi performa tim. Erick berharap prinsip itu juga diterapkan dalam membangun Timnas Indonesia.
“Kami harus memastikan semua elemen saling mendukung. Sebab, tanpa keseimbangan, sulit untuk mencapai target besar, seperti lolos ke Piala Dunia,” kata dia.