Bandar Lampung (Lampost.co) — Timnas Indonesia siap memasuki babak baru di bawah arahan pelatih baru, Patrick Kluivert, yang menggantikan Shin Tae-yong sebagai kepala pelatih skuad Garuda. Penggemar sepak bola Tanah Air pun semakin penasaran dengan gebrakan pertama Kluivert, terutama dalam menyusun formasi Timnas Indonesia untuk menghadapi ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Poin Penting:
-
Formasi 4-2-3-1 untuk meningkatkan permainan ofensif Timnas Indonesia.
-
Ole Romeny dapat menjadi solusi bagi lini depan Timnas Indonesia.
-
Timnas Indonesia bisa memberikan kejutan besar di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Harapan Besar
Kehadiran Kluivert, yang sebelumnya melatih klub Turki Adana Demirspor, disambut dengan harapan besar. Mantan penyerang top dunia asal Belanda ini, yang pernah bermain di klub-klub besar, seperti Barcelona dan AC Milan, kini bersama dua asisten pelatih, Denny Landzaat dan Alex Pastoor. Harapannya, trio Belanda itu mampu membawa Timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi.
Formasi 4-2-3-1 ala Kluivert
Kluivert, yang memiliki lisensi Pro Kontinental, kemungkinan akan menerapkan formasi 4-2-3-1, formasi yang banyak tim-tim besar dunia pakai. Hal ini menunjukkan adanya potensi membawa filosofi permainan ofensif yang lebih dinamis di Timnas Indonesia. Dengan asisten yang berpengalaman, Kluivert berpeluang menghadirkan nuansa Belanda dalam permainan skuad Garuda.
Baca juga: Ancaman Nyata bagi Patrick Kluivert
Peran Ole Romeny
Salah satu kejutan besar yang mungkin terjadi adalah debut dari calon striker naturalisasi, Ole Romeny. Romeny, yang kini tengah dalam proses naturalisasi bisa menjadi jawaban atas masalah lini serang Indonesia yang kurang tajam sejak era Shin Tae-yong. Dengan peran yang krusial, Romeny bisa menjadi pemain kunci yang membawa Indonesia bersaing lebih kompetitif di kualifikasi Piala Dunia 2026.
Pintu bagi Baggott
Selain itu, Patrick Kluivert juga bisa membuka pintu kembali bagi Elkan Baggott, bek tangguh yang sebelumnya tak lagi Shin Tae-yong panggil setelah masalah internal. Baggott, yang kini bermain untuk Ipswich Town setelah sebelumnya dipinjamkan ke Blackpool, berpotensi kembali memperkuat lini belakang Timnas Indonesia di bawah Kluivert. Hal ini tentu menjadi angin segar bagi sektor pertahanan, yang membutuhkan kekuatan ekstra.
Solid dan Agresif
Dengan pemain-pemain ini, Kluivert berpotensi menciptakan formasi yang lebih solid dan agresif. Di lini belakang, duet Mees Hilgers dan Jay Idzes bisa menjadi kekuatan utama, dengan dukungan penuh dari bek sayap, seperti Kevin Diks dan Calvin Verdonk. Kemudian di sektor gelandang, kombinasi Ivar Jenner dan Thom Haye sebagai double pivot sehingga bisa memberikan keseimbangan saat menyerang dan bertahan.
Striker Kunci
Sementara di lini depan, peran Ole Romeny yang tengah dalam proses menjadi WNI bisa menjadi kunci dalam menghadapi tim-tim kuat di Kualifikasi Piala Dunia. Selain itu, Marselino Ferdinan dengan kreativitasnya, juga bisa menjadi otak serangan Timnas Indonesia. Tentunya, Kluivert berharap dapat memaksimalkan potensi para pemain muda Indonesia.
Formasi Timnas Indonesia di Era Patrick Kluivert:
- Kiper: Maarten Paes
- Bek: Kevin Diks, Mees Hilgers, Jay Idzes (C), Calvin Verdonk
- Gelandang: Ivar Jenner, Thom Haye; Eliano Reijnders, Ragnar Oratmangoen, Marselino Ferdinan
- Penyerang: Ole Romeny