Jakarta (Lampost.co) — Kekalahan telak 1-5 dari Australia menambah berat tantangan pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert. Untuk meraih kemenangan atas Bahrain, Kluivert wajib membenahi kekurangan di berbagai aspek.
Poin Penting:
-
Kekalahan 1-5 dari Australia menjadi alarm bagi timnas Indonesia.
-
Patrick Kluivert dinilai belum menemukan formula yang pas untuk skuad Garuda.
-
Pertandingan melawan Bahrain menjadi laga penentu nasib Indonesia di kualifikasi.
Bukan hanya soal skor, performa buruk skuad Garuda mengundang sorotan tajam dari pengamat sepak bola nasional. Menurut analis sepak bola Mohamad Kusnaeni, kekalahan itu menjadi sinyal penting dan Kluivert wajib segera membenahi banyak aspek tim. Membangkitkan moral, membangun soliditas tim, dan memperkuat strategi menjadi tugas berat bagi mantan pemian Timnas Belanda itu.
“Waktunya mepet. Kluivert wajib fokus dan konsisten menyiapkan game plan. Jangan berubah-ubah karena bisa membingungkan pemain. Itu artinya, banyak aspek yang harus segera Kluivert benahi menjelang laga melawan Bahrain,” ujar Kusnaeni, Jumat (21/3).
Baca juga: Netizen Sebut Asisten Kluivert Lebih Layak Jadi Pelatih Kepala
Pendekatan taktik Kluivert juga tidak sesuai dengan karakter dan kemampuan pemain. Hal itu membuat permainan Timnas Indonesia tak berkembang.
Kritik Keras
Akibatnya, dalam laga kontra tersebut, Timnas Garuda tampil di bawah ekspektasi dan mengecewakan. “Kita tahu Australia tim kuat, tapi permainan Indonesia jauh dari harapan publik,” kata Kusnaeni.
Ia menambahkan skuad Garuda sebenarnya memiliki materi pemain yang cukup mumpuni. Penyerang naturalisasi asal Belanda yang baru bergabung Ole Romeny seharusnya bisa menjadi nilai tambah bagi Kluivert.
Sayang, Kluivert belum mampu memaksimalkan potensi kemampuan individual pemain menjadi kekuatan kolektif. Persiapan yang singkat, tidak bisa menjadi alasan utama dari kekalahan telak tersebut.
“Perubahan taktik di tengah pertandingan adalah hal perlu agar permainan menjadi lebih baik dan itu wajar. Sayangnya, Timnas Indonesia belum bisa melakukannya,” ujarnya.
Hanya tim yang sudah matang dan padu yang wajar mengubah taktik di tengah pertandingan. Namun, kondisi Timnas Indonesia belum sampai ke titik itu,” ujarnya.
Lawan Bahrain Jadi Ujian
Pertandingan selanjutnya melawan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Selasa (25/3), bakal menjadi ujian besar bagi Kluivert dan anak asuhnya.
Kemenangan menjadi harga mati jika ingin menjaga peluang lolos ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Saat ini, Indonesia menempati posisi empat Grup C, satu setrip di bawah Arab Saudi.
Tersisa tiga pertandingan di fase grup ini. Hanya dua tim teratas yang otomatis melaju ke putaran berikutnya. Posisi tiga atau empat masih memungkinkan lolos lewat jalur playoff.
“Semoga saat melawan Bahrain, kita bisa lihat perubahan signifikan. Para pemain harus tampil lebih padu, tenang, dan kreatif,” kata Kusnaeni.
Pekerjaan Rumah untuk Kluivert:
- Memperbaiki Strategi: Kluivert jangan terlalu sering mengganti skema permainan.
- Meningkatkan Kekompakan: Kolaborasi antarpemain belum terlihat optimal.
- Manfaatkan Pemain Naturaliasi: Perlu menempatkan peran aktif pemain, seperti Ole Romeny.
- Fokus pada Mental: Kebobolan banyak gol dari Australia menunjukkan sisi psikologis tim belum siap.
- Perencanaan Jangka Menengah: Kualifikasi masih panjang, perlu membangun konsistensi dan kedalaman skuad.