Jakarta (Lampost.co) — Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan federasi sepak bola Indonesia akan tetap menghormati kompensasi atau pesangon dari kontrak kerja Shin Tae-yong (STY) khususnya terkait setelah mengakhiri kerja sama dengan Timnas Indonesia.
Sikap itu menunjukkan komitmen PSSI untuk menjadi federasi yang kredibel dan profesional terhadap pelatih asal Korea Selatan tersebut. Hal itu bagian upaya PSSI untuk menjadi contoh baik bagi klub-klub Liga Indonesia dalam penghormatan terhadap kontrak pemain dan pelatih.
“Kami harus menghormati segala perkataan dan kontrak. Federasi sedang di posisi tinggi di mata internasional justru tidak menjaga kehormatan ini, tidak mungkin,” ujarnya.
PSSI memastikan penyelesaian pesangon Shin Tae-yong (STY) akan berlangsung secara profesional melalui diskusi antara tim hukum kedua pihak. PSSI juga tidak akan menghindari kewajiban dalam kontrak.
“Kami sudah tanda tangan surat terimanya. Nanti antara lawyer dan lawyer akan bicara untuk follow-up kompensasi yang sesuai dengan nilai kontraknya,” kata dia.
Selain itu, PSSI akan terus mendorong standarisasi di Liga Indonesia. Salah satu langkahnya dengan memastikan klub-klub tidak lagi menunggak pembayaran gaji pemain dan pelatih.
“Klub yang melakukan pelanggaran tidak hanya kami kurangi subsidinya, tetapi juga poinnya. Kalau kami menegakkan aturan di liga, PSSI sendiri juga harus respect dengan kontrak yang ada,” katanya.
Golden Visa Shin Tae-yong
Sementara itu, terkait pemberian “Golden Visa” kepada STY, dia memilih untuk tidak berkomentar lebih jauh. Ia menyatakan hal tersebut bukan bagian dari wewenang PSSI.
“Saya tidak bisa menanggapi golden visa karena itu di luar tupoksi. Namun, saya mengapresiasi sejumlah pemberitaan media internasional yang menyatakan pembangunan Timnas Indonesia ke arah yang baik,” kata dia.
Menurutnya, sinkronisasi program dan transparansi dalam pengelolaan menjadi kunci yang membawa Indonesia semakin dikenal di kancah sepak bola dunia.
“Banyak media luar negeri, seperti The New York Times, mengapresiasi pembangunan Timnas Indonesia. Itu menunjukkan program yang kami jalankan berada di jalur yang benar,” kata dia.








