Bandar Lampung (Lampost.co) — Timnas Indonesia mengawali perjuangan di ajang ASEAN Cup 2024 dengan menghadapi tuan rumah Myanmar. Pertandingan Grup B ini akan berlangsung di Stadion Twuhunna, Yangon, pada Senin malam, 9 Desember 2024, pukul 19.30 WIB.
Di Grup B, selain Indonesia dan Myanmar, terdapat tim-tim tangguh seperti Vietnam, Filipina, dan Laos. Turnamen dua tahunan ini menjadi kesempatan besar bagi Timnas Garuda untuk membuktikan kualitas mereka, terutama di lini serang.
Tradisi Striker Indonesia di ASEAN Cup
Sejak pertama kali berlangsung pada 1996, Timnas Indonesia belum pernah meraih gelar juara. Namun, Indonesia mencatatkan sejarah gemilang melalui para penyerangnya. Empat striker Timnas Garuda berhasil meraih gelar top skor di ajang ini.
Baca juga: Ada Permintaan Khusus Shin Tae-yong untuk 2 Pemain pada Piala AFF 2024
Gendut Doni Christiawan menjadi striker pertama Timnas Garuda menjadi top skor pada edisi 2000 dengan lima gol. Ia berbagi gelar tersebut dengan pemain Thailand, Worrawoot Srimaka.
Pada 2002, giliran Bambang Pamungkas yang bersinar dengan delapan gol, menjadikannya pencetak gol terbanyak turnamen. Dua tahun kemudian, Ilham Jaya Kesuma mengikuti jejak seniornya dengan mencetak tujuh gol pada kejuaraan 2004.
Terakhir, Budi Sudarsono, atau yang dikenal sebagai The Python, mencetak empat gol di edisi 2008. Ia berbagi gelar top skor dengan Agu Casmir (Singapura) dan Teerasil Dangda (Thailand).
Sasaran Tinggi di Bawah Shin Tae-yong
Di ASEAN Cup 2024, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY), menargetkan langkah hingga babak final. Pelatih asal Korea Selatan ini memboyong 24 pemain, mayoritas adalah pemain muda dari tim U-22, U-20, dan U-17.
Salah satu nama yang menarik perhatian adalah penyerang diaspora, Rafael Struick, yang menjadi satu-satunya pemain naturalisasi dalam skuad kali ini. Sayangnya, dua pemain diaspora lainnya, Justin Hubner dan Ivan Janner, tidak dapat bergabung karena terkendala izin dari klub masing-masing.
Sejarah Panjang tanpa Gelar
Meski Timnas Indonesia kerap menunjukkan performa menjanjikan, gelar juara Piala AFF belum pernah diraih. Indonesia bahkan mendapat julukan sebagai spesialis runner-up karena telah enam kali menempati posisi kedua pada edisi 2000, 2002, 2004, 2010, 2016, dan 2020.