Manchester (Lampost.co) – Manchester United mulai kehilangan kesabaran terhadap pelatih Ruben Amorim. Performa buruk Setan Merah di bawah asuhan pelatih asal Portugal tersebut menjadi sorotan tajam.
Hal itu memicu spekulasi manajemen klub siap mengambil langkah ekstrem dengan mendepaknya pada akhir musim 2024/2025.
Sejak menjadi pelatih Manchester United pada November 2025, Ruben Amorim gagal menunjukkan hasil maksimal. Dari 14 pertandingan Liga Inggris yang dipimpinnya, ia hanya mampu meraih empat kemenangan.
Hasil tersebut jauh dari ekspektasi klub dan para penggemar. Situasi itu membuat pihak manajemen mulai mempertimbangkan opsi pergantian pelatih demi menyelamatkan proyek jangka panjang mereka.
Thomas Tuchel Masuk Radar MU
Menurut laporan dari media Portugal, Fichajes, Manchester United mengantongi beberapa nama sebagai calon pengganti Ruben Amorim. Salah satu kandidat terkuat adalah eks pelatih Chelsea, Thomas Tuchel.
Ketertarikan MU terhadap Tuchel bukan tanpa alasan. Pelatih berusia 51 tahun itu memiliki rekam jejak impresif, termasuk membawa Chelsea menjuarai Liga Champions 2021.
Bahkan, legenda MU, Paul Ince, pernah menjulukinya sebagai pelatih “elite” yang memiliki taktik mumpuni serta pengalaman melatih klub-klub besar Eropa.
Musim panas 2024 lalu, Thomas Tuchel sempat dikaitkan dengan kepindahan ke Old Trafford ketika manajemen MU mempertimbangkan pemecatan Erik ten Hag. Namun, saat itu kesepakatan batal terjadi karena Tuchel lebih memilih menerima tawaran untuk melatih Timnas Inggris.
Hambatan MU Mendatangkan Tuchel
Meski masuk radar MU, peluang mendatangkan Thomas Tuchel pada musim panas 2025 tidak akan mudah. Saat ini, ia tengah fokus mempersiapkan Timnas Inggris untuk Piala Dunia 2026. Sehingga, potensinya kecil ia meninggalkan posisinya sebelum turnamen berlangsung.
Situasi itu membuat Manchester United harus mempertimbangkan opsi lain jika ingin mencari pengganti Ruben Amorim. Keputusan terkait pelatih akan menjadi langkah krusial bagi Setan Merah dalam merancang masa depan. Terutama dengan target kembali bersaing di papan atas Liga Inggris dan kompetisi Eropa.