Bandar Lampung (Lampost.co) — Proses naturalisasi dua pemain asal Belanda, yakni Dion Markx dan Tim Geypens, berjalan berat meski berjalan sesuai rencana. Situasi itu membuat Timnas Indonesia U-20 yang akan terjun di Piala Asia U-20 terancam tanpa kedua pemain.
Rencananya, kedua pemain akan menjadi bagian skuad untuk Piala Asia U-20 di Tiongkok, 12 Februari—1 Maret 2025. Meski masih berproses, PSSI terkendala karena Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) memajukan pendaftaran menjadi sebulan sebelum turnamen.
Masuk Grup Berat
Indonesia pada Piala Asia U-20 2025, masuk grup cukup berat. Garuda Nusantara satu grup dengan juara bertahan Uzbekistan, Yaman, dan Iran di Grup C. Nantinya, empat tim terbaik akan terbang ke Cile yang menjadi tuan rumah ke Piala Dunia U-20 2025, 27 September –19 Oktober 2025.
Baca juga: Setop Kebiasaan STY Coba-coba Formasi
“Kita jujur saja memang agak berat untuk yang U-20,” kata anggota Komite Eksekutif PSSI Arya Sinulingga di Jakarta, Kamis, 12 Desember 2024.
Per 12 Januari 2024
Jika ingin memainkan kedua pemain itu, artinya Dion dan Geypens harus sudah menjadi warga negara Indonesia (WNI) pada 12 Januari 2025. Namun, naturalisasi Dion dan Geypens tidak bisa sesuai harapan mengingat DPR sedang masa reses mulai 6 Desember 2024—20 Januari 2025. Padahal, sebelum pemerintah mengesahkan naturalisasi, perlu ada persetujuan lebih dulu dari DPR.
“Beratnya karena turnamen mulai berjalan 12 Februari. Aturan AFC mengharuskan pendaftaran semua pemain disubmit satu bulan sebelum pertandingan yaitu pada 12 Januari,” ujarnya.
Bisa Turun di AFC U-23 dan SEA Games
Meski nantinya tidak bisa membela tim besutan Indra Sjafri di Tiongkok, proses naturalisasi keduanya tetap berjalan. “Prosesnya tetap berjalan. Kita memang butuh mereka. Kan nanti bisa saja mereka turun di AFC U-23, kemudian bisa juga nanti bermain di SEA Games,” katanya.