Jakarta (Lampost.co) — Penolakan di media sosial gencar diembuskan oleh netizen Indonesia usai Patrick Kluivert resmi menjadi pelatih Timnas Indonesia. Hal itu bisa terlihat dengan tagar #KluivertOut di media sosial.
Bukan tanpa alasan jika penunjukan Kluivert mendapat penolakan. Pasalnya, pelatih 48 tahun tersebut minim pengalaman sebagai pelatih. Pelatih asal Belanda itu lebih berpengalaman sebagai asisten pelatih.
Rekam jejaknya sebagai pelatih juga tidak terlalu baik. Ia gagal mempersembahkan sesuatu yang signifikan ketika menukangi timnas Curacao maupun klub terakhirnya, Adana Demirspor, di Turki.
Baca Juga:
Patrick Kluivert Resmi Jadi Pelatih Baru Timnas Indonesia
Empat Alasan
Patrick Kluivert resmi menjadi pelatih Timnas Indonesia. Meski keputusan ini menuai banyak kritik, PSSI tetap percaya diri menunjuk Patrick Kluivert sebagai nahkoda baru Skuad Garuda.
Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga mengungkapkan bahwa Kluivert mereka pilih karena memenuhi kriteria pelatih yang Timnas Indonesia butuhkan.
Namun kritik dari netizen terus bergema di media sosial. Mereka menilai Kluivert minim pengalaman sebagai pelatih kepala dan menganggap rekam jejaknya belum cukup meyakinkan.
Berikut adalah empat alasan PSSI tetap memilih Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia:
1. Pelatih yang Dihormati Pemain Diaspora
PSSI ingin memastikan pemain diaspora Indonesia yang berkarier di Eropa dapat menghormati pelatih. Menurut Arya Sinulingga, hal ini menjadi salah satu alasan utama menunjuk Kluivert.
“Ketum (PSSI) (Erick Thohir) ini kan (pernah) mengelola klub Eropa yang di Serie A (Inter Milan). Pemain-pemain diaspora kita itu cara berpikirnya kan cara berpikir Eropa. Melihat tim pun Eropa,” kata Arya kepada wartawan, Rabu, 8 Januari 2025.
2. Leadership Kluivert
Arya juga menekankan pentingnya kemampuan kepemimpinan seorang pelatih. Kluivert bisa memenuhi syarat itu karena memiliki pengalaman bermain di klub-klub top Eropa dan memimpin di lapangan.
3. Menyesuaikan Gaya Sepak Bola Eropa
Mayoritas pemain diaspora Indonesia berkarier di klub-klub Eropa yang memiliki standar permainan tinggi. PSSI percaya bahwa Kluivert dengan latar belakangnya dapat mengintegrasikan gaya sepak bola Eropa ke dalam Timnas Indonesia.
4. Tidak Terbukti Kasus yang Beredar
Beredar kabar citra buruk Patrick Kluivert terkait beberapa kasus yang pernah menimpanya, seperti pelecehan seksual, utang judi, hingga tuduhan pengaturan pertandingan.
Namun Arya Sinulingga menegaskan bahwa Kluivert tidak pernah terbukti bersalah dalam kasus-kasus tersebut.
“Yang pasti kalau dia terlibat match fixing ataupun pengaturan skor atau apa pun yang berhubungan judi dengan itu, sudah pasti orangnya di-blacklist di Eropa,” ujar Arya.
Arya juga memastikan bahwa semua kandidat pelatih yang PSSI pertimbangkan, termasuk Kluivert, telah melalui proses verifikasi ketat.