Jakarta (Lampost.co) — Penantian panjang Leeds United untuk kembali ke Premier League akhirnya terbayar. Di balik kesuksesan Leeds United kembali ke kasta tertinggi Liga Inggris itu terselip nama pemain keturunan Indonesia, Pascal Struijk.
Poin Penting:
-
Keberhasilan Leeds promosi ke Premier League adalah puncak perjalanan karier panjang Pascal Struijk yang penuh dedikasi.
-
Struijk membawa kebanggaan bagi Indonesia, karena darah Nusantara mengalir dalam dirinya.
-
Kehadirannya di Premier League memberikan harapan baru bagi talenta Indonesia untuk bersinar di kancah sepak bola dunia.
Dari Belgia hingga Leeds United
Pascal Struijk mungkin lahir di Belgia, namun darah Indonesia mengalir kuat dalam tubuhnya. Karier sepak bolanya bermula pada 2018, saat ia bergabung Leeds United. Hasil manis diraih dengan membawa Leeds United meraih tiket promosi ke Premier League pada musim 2024/2025. Keberhasilan ini sekaligus menandai puncak dari perjalanan dengan tekad dan dedikasi tinggi.
Kekuatan Tembok Pertahanan Leeds
Pertahanan solid yang menjadi salah satu yang terbaik di Championship musim ini menjadi salah satu factor yang mengantar Leeds merebut tiket promosi. Pertahanan Leeds begitu solid terbukti dari 44 pertandingan hanya kebobolan 29 gol. Di tengah pertahanan kokoh itu, Struijk menjadi sosok yang tak tergantikan.
Baca juga: Kemenkum Rampungkan Naturalisasi 6 Pemain
Pemain berusia 25 tahun itu mampu menjawab kepercayaan pelatih Leeds United, Daniel Farke, dalam mengawal jantung pertahanan. Musim ini, bek tengah itu tampil dalam 35 pertandingan di Championship.
Selain itu, satu lagi kelebihan Struijk yakni memiliki kemampuan menyerang luar biasa, dengan mencetak lima gol sepanjang musim, tiga di antaranya berasal dari bola mati. Dua gol lainnya tercipta lewat tendangan penalti, menambah kredibilitas Struijk sebagai pemain yang bisa menjadi andalan di kedua sisi lapangan.
Kontribusi di Berbagai Kompetisi
Dalam ajang FA Cup, Struijk tampil dalam dua pertandingan dan tetap menjadi andalan Leeds United meski tim melakukan rotasi pemain. Keikutsertaannya di Carabao Cup pun semakin mengukuhkan statusnya pemain kepercayaan pelatih.
Darah Indonesia di Panggung Premier League
Bukan hanya suporter Leeds United yang senang atas keberhasilan meraih tiket Premier League. Publik Indonesia juga turut bangga karena salah satu penggawanya, Pascal Struijk memiliki darah Indonesia. Meski lahir dan besar di Eropa tidak membuat Struijk lupa akan akar keturunan. Keberhasilannya membuka peluang talenta Indonesia untuk bermimpi lebih tinggi di dunia sepak bola.
Harapan dan Masa Depan Struijk
Kecerdasan dalam membaca permainan dan semangat juang yang tinggi menunjang kekuatan fisik Struijk. Tanpa ban kapten, Struijk sudah menunjukkan jiwa kepemimpinan yang luar biasa di lapangan. Karier Struijk masih panjang dengan usianya yang masih 25 tahun. Musim 2025/2026 di Premier League bisa menjadi ajang bagi Struijk untuk semakin mematangkan diri dan membawa Leeds United kembali ke level tertinggi.