Jakarta (Lampost.co) — Setelah kekalahan menyakitkan 0-6 dari Jepang, muncul kabar dari seorang pemain muda keturunan, Ryan Flamingo, yang menunjukkan minat membela Timnas Indonesia. Keinginan pemain muda keturunan yang kini membela PSV Eindhoven itu menjadi sorotan.
Poin Penting:
-
Ryan Flamingo menambahkan bendera Merah Putih di bio Instagram-nya, yang memicu euforia penggemar Indonesia.
-
Menurut aturan FIFA, pemain dapat membela negara lain jika memenuhi kriteria keturunan langsung.
-
Salah satu cara untuk bisa membela Timnas Garuda dengan menetap di Indonesia selama lima tahun.
Bahkan, dalam bio Instagram pribadinya, dia memasang bendera Merah Putih. Aksi pemain muda keturunan itu diduga sebagai sinyal kuat tertarik memperkuat Timnas Indonesia.
Antusiasme Pemain Keturunan Meningkat
Momen ini datang tidak lama setelah tim asuhan Patrick Kluivert kalah telak dari Jepang. Meski demikian, skuad Garuda tetap lolos ke babak keempat kualifikasi Piala Dunia 2026, memberi secercah harapan akan peluang lebih besar di masa depan.
Baca juga: Darwin Nunez Buka Kans Gabung Napoli
Kelolosan itu membuat Kluivert harus memperkuat skuad untuk melangkah jauh sehingga bisa maju ke putaran final ajang empat tahunan itu. Efek positif lainnya, ketertarikan sejumlah pemain muda keturunan bergabung Timnas Garuda cukup tinggi. Salah satunya Ryan Flamingo.
Flamingo membuat gebrakan dengan menambahkan bendera Merah Putih di bio Instagram-nya pasca-Timnas Indonesia kalah menyakitkan dari Jepang. Langkah simbolis ini langsung membuat penggemar sepak bola Indonesia beramai-ramai memperbincangkannya.
Bahkan, ada yang menyarankan langkah Flamingo memperkuat Indonesia bisa memberikan lonjakan besar pada jumlah pengikut media sosialnya, sesuatu yang sudah menjadi tren di kalangan pemain sepak bola internasional.
Bendera Merah Putih, Sebuah Sinyal?
Gaya semacam ini sebenarnya bukan hal baru. Sebelumnya, beberapa pemain naturalisasi Indonesia juga memulai niat mereka melalui media sosial sebelum adanya komunikasi resmi dengan PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia).
Dalam hal ini, pemain muda keturunan itu turut mengikuti jejak tersebut. Bahkan, setelah laga melawan Jepang, Flamingo memberi respons dalam salah satu unggahan striker Timnas Indonesia, Ole Romeny. Dia berkomentar singkat, “Next round he” dengan emotikon hati.
Komentar tersebut langsung disambut meriah para penggemar sepak bola Indonesia atau fans Garuda. Berbagai komentar mengalir, mulai dari yang menantikan kedatangannya, hingga yang meminta ia segera bergabung dengan Timnas Indonesia untuk Piala Dunia.
Namun, di balik euforia ini, ada tantangan besar yang harus dihadapi Flamingo. Sebab, regulasi FIFA menjadi batu sandungan minatnya untuk bergabung Timnas Merah Putih.
Tantangan Aturan FIFA
Menurut aturan FIFA, pemain yang dapat membela negara tertentu harus memiliki garis keturunan langsung dari orang tua atau kakek-nenek. Dalam hal ini, menurut informasi yang disampaikan YouTuber Yussa Nugraha, garis keturunan Indonesia Flamingo berasal dari buyutnya, yang berarti sudah berada di generasi keempat. Akibatnya, pemain muda keturunan itu tidak bisa memnuhi syarat regulasi FIFA lewat keturunan langsung.
Namun, ada celah yang bisa dimanfaatkan. Untuk pemain yang tidak memenuhi keturunan langsung, aturan FIFA memberikan syarat lain, yakni pemain tersebut harus menetap dan bermain di negara yang akan dia bela selama lima tahun.
Potensi yang Menjanjikan
Di tengah tantangan yang ada, potensi Flamingo sebagai pemain sangat besar. Nilai pasar pemain muda keturunan itu berdasar data Transfermarkt pada Mei 2025 mencapai €20 juta atau setara sekitar Rp208 miliar. Angka ini menjadikannya pemain dengan nilai pasar tertinggi dari pemain Timnas Indonesia saat ini, melebihi harga pasar Jay Idzes dan Mees Hilgers.
Jika benar-benar bisa memenuhi regulasi FIFA dan membela timnas, Flamingo akan menjadi aset yang sangat berharga di lini pertahanan. Keahliannya bermain di Eropa, terutama di kompetisi Liga Champions, memberi gambaran ia bisa membawa kualitas tinggi dalam skuad Garuda.