Bandar Lampung (Lampost.co) — Timnas Indonesia masih berusaha mendapatkan pemain yang merumput di Premier League, Ian Maatsen, sebagai pemain naturalisasi. Bek klub Premier League, Aston Villa itu sebelumnya telah mendapat panggilan pelatih Timnas Belanda, Ronald Koeman. Namun, dia belum pernah mendapat menit bermain di level senior.
Poin Penting:
-
Ian Maatsen memiliki darah Indonesia dari ibunya.
-
Sudah 19 kali bermain untuk Timnas Belanda U-21.
-
Meski sulit, Timnas Indonesia memiliki peluang merekrutnya.
Kondisi ini membuka peluang bagi Indonesia untuk merekrut pemain berdarah Jawa-Suriname tersebut. Namun, prosesnya kemungkinan tidak mudah karena persaingan ketat antara Timnas Indonesia dan Belanda.
Sinyal ‘PHP’ dari Timnas Belanda
Maatsen kembali mengalami kekecewaan saat FIFA Matchday November 2024. Alih-alih mendapatkan kesempatan bermain di tim senior Belanda, pemain berusia 22 tahun itu justru hanya terdaftar di skuad U-21.
Situasi ini bukan pertama kalinya terjadi. Pada ajang Euro 2024, pemain Premier League itu mendapat panggilan untuk menggantikan Frenkie de Jong yang cedera, tetapi tidak mendapat kesempatan tampil. Padahal, dengan harga pasarnya yang mencapai Rp556,21 miliar—dan pernah menyentuh angka Rp695,27 miliar—ia sebagai salah satu talenta muda berbakat di Eropa.
Baca juga: Jay Idzes Jadi Kapten Saat Venezia Takluk dari Udinese 2-3
Peluang Naturalisasi Terbuka
Ian Maatsen lahir dan besar di Belanda, tetapi memiliki garis keturunan Indonesia dari ibunya yang berasal dari Jawa. Hingga kini, ia sudah mencatatkan 19 penampilan bersama Timnas Belanda U-21, namun belum sekalipun bermain untuk tim senior.
Secara regulasi, hal ini masih membuka peluang bagi Maatsen membela Timnas Indonesia. Namun, ada tantangan besar dalam prosesnya, terutama terkait aturan FIFA.
Hambatan Naturalisasi
Salah satu kendala terbesar dalam proses naturalisasi pemain Premier League itu adalah usianya yang sudah menginjak 22 tahun. FIFA memiliki aturan ketat yang melarang pemain berpindah asosiasi jika mereka telah bermain untuk timnas junior di usia 21 tahun atau lebih.
Kasus ini mirip dengan kiper FC Dallas, Maarten Paes. Proses perpindahan Paes ke Timnas Indonesia bahkan harus sampai ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Jika skenario serupa terjadi pada Maatsen, perjuangan Timnas Indonesia untuk mendapatkannya akan semakin kompleks.
Adu Strategi
Di tengah upaya Indonesia untuk menaturalisasi pemain Premier League, Patrick Kluivert selaku pelatih kepala Timnas Indonesia tengah mengupayakan strategi khusus agar sang pemain mau membela Merah Putih. Sementara itu, Ronald Koeman tampaknya masih mengamati perkembangan Maatsen dan belum benar-benar memberikan kesempatan di tim utama Belanda.
Jika Belanda kembali mengabaikan Maatsen, peluang Timnas Indonesia untuk merekrutnya bisa semakin terbuka. Namun, jika Koeman memanggilnya ke tim utama dalam waktu dekat, peluang tersebut bisa sirna.