Bandar Lampung (Lampost.co) — Wonderkid Belanda dan Permata Eropa, Sjors-Lowis Hermsen, mengutarakan minatnya membela Timnas Indonesia. Pemain berusia 17 tahun ini menjadi perhatian publik sepak bola setelah memberikan sinyal ketertarikannya memperkuat skuad Garuda.
Poin Penting:
-
Sjors-Lowis Hermsen menjadi pemain termuda yang jalani debut di Eredivisie.
-
Memiliki keturunan Indonesia dari neneknya yang lahir di Jakarta.
-
Belum pernah dipanggil Timnas Belanda, membuka peluang memperkuat Timnas Indonesia.
Pemain dengan julukan Wonderkid Belanda dan Permata Eropa itu mencuri perhatian sejak debutnya di Eredivisie bersama Fortuna Sittard. Pada usia 16 tahun, 11 bulan, dan 17 hari, ia mencatatkan sejarah sebagai salah satu pemain termuda yang pernah berlaga di liga kasta tertinggi Belanda, mengalahkan rekor milik Mark van Bommel. Penampilannya yang gemilang mencatatkan 12 gol dan 15 assist di tim muda Fortuna Sittard, membuka jalan bagi debut di tim senior.
Darah Indonesia dari Keluarga
Hermsen memiliki hubungan emosional dengan Indonesia. Sang nenek berasal dari Jakarta, yang menjadi alasan kuat Hermsen tertarik membela Timnas Indonesia. Dalam beberapa kesempatan, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada para pendukungnya di Indonesia yang telah memberikan dukungan penuh.
Baca juga: Pemain Klub Eredivisie Beri Sinyal Gabung Timnas Indonesia
“Terima kasih kepada kalian yang sudah mendukung saya. Kalian (suporter Timnas Indonesia) sangat menakjubkan bagi saya,” ujar Hermsen dalam sebuah wawancara pada Rabu, 22 Januari 2025.
Permata Eropa itu bahkan menunjukkan keseriusannya dengan menyematkan bendera Indonesia di profil Instagram pribadinya, berdampingan dengan lambang negara Belanda. Tindakan ini memicu harapan besar dari para penggemar sepak bola Tanah Air agar PSSI segera mendekati sang wonderkid.
Pilihan di Antara Dua Negara
Saat ini, Hermsen masih memiliki peluang besar memperkuat Timnas Belanda. Namun, hingga kini, Permata Eropa itu belum pernah mendapat panggilan untuk membela Tim Nasional Oranyedi level junior maupun senior. Hermsen mengaku akan mempertimbangkan Indonesia jika kesempatan bermain di Timnas Belanda tidak datang.
“Untuk saat ini aku belum tahu. Namun, jika aku tidak bermain untuk Timnas Belanda, aku akan pertimbangkan Indonesia,” ujarnya.
Langkah ini cukup realistis mengingat persaingan di Timnas Belanda cukup ketat. Di bawah kepemimpinan pelatih Patrick Kluivert, Hermsen berpeluang besar terus mengembangkan potensinya. Namun, jika ia memilih Timnas Indonesia, Hermsen akan menjadi salah satu pemain kunci untuk membawa Garuda bersinar di kancah internasional.
Dorongan dari Suporter Indonesia
Berkaca pada penampilannya yang impresif, banyak suporter Indonesia mendesak PSSI segera mendekati Hermsen. Kehadiran pemain seperti Hermsen dapat menjadi tambahan kekuatan signifikan bagi skuad Garuda. Dengan kualitasnya, ia mampu bersaing di level internasional dan membawa harapan baru bagi sepak bola Indonesia.