Manchester (Lampost.co) — Manajer baru Manchester United, Ruben Amorim, memulai debutnya dengan hasil imbang 1-1 melawan Ipswich Town di Portman Road, Minggu lalu. Hasil tersebut menjadi ajang pertama bagi para penggemar untuk melihat sistem taktik 3-4-2-1 yang pelatih berusia 39 tahun itu usung.
Namun, penerapan sistem itu membutuhkan waktu karena sejumlah pemain menunjukkan adaptasi yang menjanjikan. Meski begitu, terdapat salah satunya pemain yang tampil luar biasa dalam peran baru sebagai bek sayap, yaitu Amad Diallo.
Krisis cedera yang melanda United membuat Amad Diallo, turun menjadi bek sayap kanan. Padahal, posisi asli pemain berusia 22 tahun asal Pantai Gading itu adalah sayap murni dengan gaya menyerang.
Namun, dalam sistem baru Amorim, Amad menunjukkan kemampuan serba bisa yang luar biasa. Amad mencatatkan assist krusial untuk gol Marcus Rashford, satu-satunya gol United dalam laga tersebut.
Statistiknya juga mengesankan, yaitu 91% akurasi umpan, dengan dua umpan sukses ke area sepertiga akhir. Lalu 5 kali clearance menjadi yang terbanyak di antara pemain bertahan United.
Meski bertipe menyerang, Amad tampil disiplin di lini pertahanan dan mampu memberikan kontribusi di kedua ujung lapangan.
Alejandro Garnacho Kesulitan Beradaptasi
Sebaliknya, pemain muda Alejandro Garnacho, yang tampil sebagai starter di laga itu kesulitan menunjukkan performa terbaiknya. Garnacho, yang biasanya bermain di posisi sayap kiri harus beradaptasi dengan peran yang lebih sentral dalam sistem baru Amorim.
Garnacho hanya mampu melepaskan dua tembakan tanpa hasil dalam 86 menit bermain. Bahkan, delapan kali kehilangan bola dengan rasio kemenangan duel rendah, yaitu tiga dari 11 duel.
Kesulitan itu membuatnya tidak mampu memberikan kontribusi signifikan bagi tim, meski menjadi salah satu pemain paling produktif United di awal musim. Dia hingga kini mengoleksi 7 gol dan 4 assist dalam 19 pertandingan sebelumnya.
Amorim membawa sistem 3-4-2-1 yang mengutamakan lebar dan energi dari bek sayap untuk memberikan pengaruh di kedua sisi lapangan. Badai cedera pemain, seperti Luke Shaw dan Noussair Mazraoui, pilihan bek sayap menjadi terbatas.
Namun, kepercayaan Amorim kepada Amad Diallo sebagai bek sayap membuahkan hasil. Kreativitas dan kecepatan Amad, mampu berkontribusi dalam bertahan. Hal itu menunjukkan pemain tersebut bisa menjadi opsi reguler di posisi tersebut.
Penampilan perdana Amad dalam peran barunya memberikan harapan besar bagi penggemar United. Kecepatan, kreativitas, dan kemampuannya untuk memberikan kontribusi di area bertahan menjadi modal penting untuk perkembangan kariernya di bawah Amorim.
Meski masih terlalu dini untuk menilai sepenuhnya, Amad telah mempertaruhkan klaimnya sebagai starter reguler. Dia pun bisa menjadi aset penting bagi Manchester United dalam sistem baru itu jika terus berkembang.