Bandar Lampung (Lampost.co) — Setelah melewati berbagai kontroversi di era pelatih sebelumnya, Shin Tae-yong, program naturalisasi kembali menjadi sorotan utama di bawah pelatih anyar Timnas Indonesia, Patrick Kluivert. Dengan pendekatan yang berbeda, Kluivert membuka peluang baru bagi pemain asing tanpa garis keturunan Indonesia untuk menjadi bagian dari skuad Garuda. Harapannya, langkah ini mampu meningkatkan kualitas Timnas Indonesia dalam menghadapi berbagai turnamen internasional.
Poin Penting:
-
Naturalisasi menjadi strategi PSSI untuk meningkatkan kualitas Timnas Indonesia.
-
Era Patrick Kluivert lebih fleksibel dibandingkan era Shin Tae-yong dalam hal naturalisasi pemain asing.
-
Fokus utama program ini adalah memperkuat lini pertahanan dan serangan Timnas Indonesia.
Tren Naturalisasi Timnas Indonesia
Program naturalisasi pemain bukanlah hal baru di sepak bola Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, PSSI terus mendorong inisiatif ini guna meningkatkan kompetensi timnas. Fokus utamanya adalah mendatangkan pemain keturunan atau asing yang telah lama berkarier di Tanah Air. Salah satu nama yang tengah menjadi perhatian adalah striker Liga Inggris, Ole Romeny.
Menurut Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas, proses administrasi naturalisasi Ole Romeny telah rampung di kementerian. “Saat ini, prosesnya telah masuk ke DPR dan tinggal menunggu persetujuan,” ujar Supratman.
Baca juga: PSSI Bocorkan Target Naturalisasi Timnas Indonesia Lainnya Setelah Ole Romeny dan Jairo Riedewald
Jika proses sah, Romeny akan menjadi pemain naturalisasi ke-17 di skuad Garuda.
Standar Naturalisasi Era Shin Tae-yong
Sebelum Patrick Kluivert mengambil alih, Shin Tae-yong menerapkan standar ketat terkait naturalisasi. “Pemain yang mendapat naturalisasi harus memiliki darah Indonesia. Jika tidak, mereka tidak layak untuk memperkuat Timnas,” ujar Shin pada Maret 2024.
Pendekatan ini bertujuan memastikan pemain memiliki keterikatan emosional dan identitas budaya dengan Indonesia. Namun, dengan hadirnya Patrick Kluivert, PSSI kini mempertimbangkan pemain asing tanpa garis keturunan Indonesia, asalkan mereka memenuhi syarat administrasi, seperti tinggal di Indonesia selama lima tahun berturut-turut. Langkah ini lebih fleksibel dan strategis untuk memperkuat skuad nasional.
Pemain Asing Kandidat Naturalisasi
Berikut tiga pemain asing yang berpotensi besar bisa mendapat naturalisasi dan memperkuat Timnas Indonesia di bawah komando Patrick Kluivert:
1. Nick Kuipers
Bek tengah asal Belanda ini telah menjadi pilar penting bagi Persib Bandung sejak bergabung pada 2019. Dengan catatan 123 penampilan, enam gol, dan tiga assist, Kuipers memenuhi syarat tinggal lima tahun berturut-turut di Indonesia.
Keberhasilan Persib meraih gelar juara Liga 1 musim lalu tidak lepas dari peran pemain asing, salah satunya Kuipers sebagai bek tangguh. Di usia 31 tahun, ia masih mampu memberikan kontribusi besar bagi lini belakang Timnas Indonesia.
2. David da Silva
Striker asal Brasil ini telah bermain di Liga 1 selama empat tahun terakhir bersama Persib Bandung. Jika bertahan hingga 2025, ia memenuhi syarat naturalisasi.
David terkenal sebagai salah satu penyerang paling tajam di Liga 1 dengan kontribusi signifikan bagi timnya. Kehadirannya bisa menambah daya serang Timnas Indonesia.
3. Ciro Alves
Pemain asing ketiga adalah eks penyerang Timnas Brasil U-20 yang telah merumput di Indonesia sejak 2019. Musim lalu, Ciro mencetak 17 gol dan 15 assist dari 38 pertandingan bersama Persib Bandung.
Di usianya yang ke-35, Ciro masih menunjukkan performa impresif dan pengalaman luas di kompetisi internasional. Kemampuannya bisa menambah kedalaman skuad Garuda.