Jakarta (Lampost.co) — Kabar kurang menggembirakan datang dari penggawa Timnas Indonesia, Ole Romeny, yang baru saja menjalani operasi setelah mengalami cedera pergelangan kaki. Cedera ini memaksanya mesin gol andalan itu absen membela skuad Garuda pada babak keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, setidaknya hingga Oktober mendatang.
Poin Penting:
-
Operasi Ole Romeny berjalan sukses dan dikonfirmasi langsung lewat unggahan di media sosial.
-
Dipastikan absen membela Timnas Indonesia pada putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 pada September 2025.
-
Kemungkinan Romeny bisa kembali memperkuat timnas pada Oktober 2025, bergantung proses pemulihan.
Pemain Oxford United itu mengalami cedera saat tampil di ajang Piala Presiden 2025. Romeny mendapat tekel keras dari winger Arema FC asal Brasil, Paulinho Moccelin. Tekel itu mengakibatkan engkelnya mengalami kerusakan serius.
Akibat insiden tersebut, Romeny harus keluar lapangan lebih awal dan absen pada laga final melawan Port FC. Tanpa kehadiran sang mesin gol andalan, Oxford United harus rela mengubur harapan meraih gelar Piala Presiden 2025.
Baca juga: Tergabung di Grup B Bersama Arab Saudi dan Irak, Patrick Kluivert Tetap Optimistis
Masa Pemulihan Panjang
Usai insiden tersebut, pemain berdarah Belanda-Indonesia itu langsung kembali negaranya untuk menjalani serangkaian pemeriksaan medis. Pada Kamis (17 Juli 2025), Ole Romeny akhirnya menjalani operasi di Belanda. Dia menyampaikan kabar positif mengenai kondisi terbarunya melalui unggahan di media sosial.
“Operasi berjalan dengan baik, segera kembali! Alegria,” tulis Romeny bersama fotonya terbaring di ranjang pasien.
Namun, meski operasi berjalan lancar, masa pemulihan sang pemain kemungkinan memakan waktu beberapa bulan. Hal ini berarti Romeny tidak akan membela Timnas Indonesia dalam pertandingan penting pada September mendatang di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Pukulan Berat bagi Timnas
Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menyebut menghadapi fase krusial kualifikasi dengan ketidakhadiran sang mesin gol andalan sebagai kerugian besar. “Tentu saja ini menjadi pukulan besar. Ole tidak akan berpartisipasi di laga-laga nanti dan ini memengaruhi rencana kami,” ujar Kluivert kepada media di Jakarta.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, berharap proses pemulihan berjalan lancer. Dengan demikian, sang mesin gol andalan bisa kembali saat laga penentuan.
“Kalau September pasti tidak main. Juli, Agustus, September (masa pemulihan), ya kita lihat Oktober-nya,” kata Erick kepada awak media.
Timnas Kehilangan Mesin Gol Andalan
Ole Romeny menjadi salah satu tulang punggung lini depan Timnas Indonesia sejak debutnya tahun lalu. Kehadiran pemain berusia 25 tahun itu dengan kelebihan dalam naluri mencetak gol, visi bermain, dan kecepatan membuatnya menjadi favorit pelatih dan suporter. Di menjadi mesin gol andalan karena sejak debut mampu mencetak tiga gol dalam tiga caps bersama Timnas Garuda.
Kehilangan pemain ini membuka peluang bagi pemain pelapis, seperti Rafael Struick, Ramadhan Sananta, atau Dimas Drajad untuk mengisi kekosongan tersebut. Meski demikian, belum ada jaminan siapa yang akan mengisi peran vital tersebut. Tim pelatih Timnas Indonesia sedang menggodok opsi formasi dan pemain pengganti dalam waktu dekat.
Konsolidasi Kekuatan
Sementara itu, berdasarkan hasil drawing babak keempat pada September 2025, Timnas Indonesia bergabung bersama Arab Saudi dan Irak di Grup B. Langkah Timnas Indonesia untuk melaju ke babak berikutnya akan bergantung dari hasil dari dua laga di grup.
Dengan tanpa kehadiran Romeny, konsolidasi lini serang menjadi prioritas bagi tim kepelatihan. Harapan baru untuk menjaga peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia untuk pertama kalinya tertumpu pada para pemain muda yang tengah bersinar di Liga 1, seperti Rizky Ridho dan Marselino Ferdinan, serta potensi pemain diaspora.