Bandar Lampung (Lampost.co)—Tri Wahyuni, atlet senam ritmik Lampung, mencatat prestasi cemerlang di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumatra Utara. Tri mendulang tiga medali emas di nomor perorangan serbabisa, alat gada, dan alat pita.
Hasil ini menjadi pencapaian terbesar dalam karier sang atlet. Sebab, sebelumnya Tri hanya menyabet medali perak dan perunggu pada PON XX/2021 di Papua.
Keberhasilan tersebut tidak hanya menjadi kebanggaan sang atlet sendiri, tetapi juga masyarakat Lampung.
Tri mengaku keberhasilannya ini di luar ekspektasi. Terlebih dia dalam ajang PON sebelumnya belum menorehkan emas.
“Tidak menyangka, saya enggak ditargetin karena target PON kemarin saya hanya dapat perak dan perunggu,” ujarnya.
Alumnus Prodi Penjaskes FKIP Unila itu mengaku menjalani latihan keras sebelum perhelatan PON 2024 ini.
Perempuan berusia 24 tahun ini harus menjalani latihan setiap hari dengan istirahat hanya pada hari Minggu. Setiap latihan, dia mendapat porsi waktu 8 hingga 9 jam sehari dengan waktu latihan pagi dan sore.
“Latihan setiap hari, liburnya hanya hari Minggu aja. Sehari itu kami 8-9 jam sesi latihan di pagi dan sore. Jadi bener-bener difokusin,” ujarnya.
Tri menceritakan bakatnya dalam senam ritmik terlihat sejak dia berumur 10 tahun. Berawal saat Tri yang masih duduk di sekolah dasar, seorang guru memintanya melakukan split di tembok.
Melihat potensi Tri, sang guru akhirnya memperkenalkan kepada pelatih senam ritmik, Yulianti.
“Pelatih saya selama ini yang pertama kali mengajak saya berlatih. Akhirnya bertahan sampai sekarang. Dan memang saya sudah mulai dari kecil belajar senam ritmik,” ujarnya.