Bandar Lampung (Lampost.co)–Sektor Pertanian di Provinsi Lampung masih menjadi sektor unggulan dengan peyerapan tenaga kerja sebesar 43.03 persen dan menyumbang PDRB sebesar 29.94 persen tahun 2021.
Pemprov Lampung menorehkan prestasi tingkat nasional di sektor pertanian dan memperoleh penghargaan sebagai peringkat pertama peningkatan produksi padi tahun 2019-2020. Serta juara umum Teknologi Tepat Guna Nasional dalam lomba Inovasi Bidang Pertanian Tanaman Padi.
Provinsi Lampung merupakan salah satu lumbung pangan nasional. Tanah yang sangat subur karena mampu menghasilkan ubi kayu, nanas, padi lada hitam, porang, pisang, kopi, jeruk, buah naga, sawit, karet, durian, dan di bidang perikanan serta peternakan.
Tanah yang subur dan kekayaan hutan seperti gajah, monyet, badak, menjadi hal yang harus dijaga kelestariannya. Covid mengajarkan ketahanan sektor pertanian dan perikanan menjadikan Indonesia mampu melaluinya terlebih masyarakat Lampung yang dikelilingi tanah subur dan laut yang luas. Menjaga Lampung berarti menjaga tanah, air agar maksimal untuk dimanfaatkan secara baik.
Sepanjang tahun 2021 dan 2022 hujan turun merata dan para petani bisa melakukan penanaman tanaman yang cepat panen, jagung, dan ubi kayu. Dua produk tersebut bisa disimpan dan dijual saat harganya bagus di tingkat nasional. Kopi, cokelat, lada bisa disimpan dengan baik. Dengan di pengaruhi harga pasar dan gudang untuk hasil pertanian, para petani harus bisa berhitung dengan cermat agar Antara modal yang dikeluarkan dan uang hasil penjualan dapat dikelola dengan baik dan berkelanjutan. Penyaluran Dana Desa untuk Badan Usaha Milik Desa dapat menjadi alternatif usaha bersama yang dapat dimanfaat oleh para petani dalam memperoleh pendapatan diluar hasil panen dan memajukan perekonomian desa
Para petani dan nelayan perlu mempelajari hal baru untuk menambah penghasilan. Beberapa UMKM yang bahkan sudah melakukan ekspor diantaranya bergerak di industri pengolahan makanan, kerajinan, dan hasil pertanian. Usaha pendamping harus mampu menopang petani dan nelayan melewati masa kritis antara masa tanam dan panen. Satu desa satu produk menjadi hal yang bisa diterapkan karena metode pembelajarannya bisa bersama dan fokus pada pengembangan mutu produk.
Sektor pertanian juga menghasilkan limbah, maka dengan mengembangkan peternakan sebagai pendamping pemanfaatan limbah pertanian dari pengolahan kedelai, sawit, kelapa, jagung bisa dimanfaatkan maksimal. Saat ini produk bank sudah lebih mudah diakses, mengambil pelajaran tabungan yang dimakan rayap akses untuk menabung di bank lebih mudah dan aman di masa sekarang. Jangan sampai rayap yang menikmati hasil tabungan dari kerja keras para petani dan nelayan.
Lampung memiliki bendungan besar dan mampu untuk mengairi pertanian dengan baik. Bekerja dengan baik dan efektif tentu memerlukan bantuan peralatan pertanian seperti traktor. Dengan minimnya minat generasi muda mengolah lahan pertanian dengan dukungan alat pertanian yang modern akan mempercepat proses penyiapan lahan, alat bantu pertanian desa tersebut agar bisa dipakai bersama dan dijaga bersama. Metode pembelajaran bersama bisa dilakukan dengan nonton bareng melalui tutorial di YouTube dan pelatihan dasar dibantu dinas terkait. Misal bengkel motor, traktor, kerajinan tangan, dan lainnya.
Gambaran ideal diatas tentunya memiliki kesulitan yang komplek, tetapi dengan semangat kebersamaan membangun desa, menjadi lumbung pangan nasional, kehidupan yang berkah , generasi sehat dan cerdas menjadi hal yang bisa dicapai bersama. Mari bersama menjaga Lampung untuk Kejayaan Bersama. (AD-O)
Sri Agustina