• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Selasa, 12/08/2025 07:10
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Opini

Pendidikan dan Peta Jalan Indonesia Emas 2045

Usia yang sudah cukup panjang untuk membuat bangsa ini menjadi bangsa yang besar.

MustaanbyMustaan
03/03/25 - 23:09
in Opini
A A
generasi emas

Ilustrasi (mi.com)

Indonesia emas
Oleh :  Ahmad Munji Ketua Umum Koalisi Masyarakat Indonesia untuk Perbaikan Pendidikan. Alumnus program microcredential di University of Chicago, US.

TAHUN 2045 ialah momentum penting bagi bangsa Indonesia. Pada tahun tersebut, negara kita akan memasuki usia satu abad. Usia yang sudah cukup panjang untuk membuat bangsa ini menjadi bangsa yang besar. Dalam sejarah sebuah bangsa, biasanya abad ke-2 ditandai dengan pembangunan yang merata di berbagai sektor. Indonesia emas

Oleh karena itu, rasanya tidak berlebihan jika kita mencita-citakan 2045 sebagai awal dari masa keemasan Indonesia atau yang sering disebut dengan Indonesia emas.

Namun, untuk mewujudkan impian tersebut, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Salah satu sektor yang paling penting untuk dibenahi ialah pendidikan karena hanya dari sistem pendidikan yang baik akan melahirkan generasi yang kompetitif, adaptif, inovatif dan berkarakter.

Kabar baiknya, dalam 100 hari pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam membenahi pendidikan Indonesia.

Ada sebuah kutipan menarik dari Evelin Weber, seorang penulis asal Filipina. Menurutnya, tidak ada investasi yang lebih baik yang dapat dilakukan suatu negara selain berinvestasi di bidang pendidikan.

Saya kira pendapat Evelin tidak berlebihan karena investasi dalam bidang pendidikan ialah investasi dalam pembangunan ekonomi, investasi dalam kesempatan, dan investasi dalam masa depan.

Terwujudnya Indonesia emas 2045 sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan. Atas dasar itulah, jika cita-cita tersebut ingin tercapai, Indonesia perlu memprioritaskan dan memperbesar investasi di bidang pendidikan. Namun, jangan salah, investasi dalam bidang pendidikan ialah investasi jangka panjang yang tidak dapat dipanen dalam dua atau tiga tahun ke depan, tetapi 10 sampai 20 tahun yang akan datang.

Ada beberapa insiatif pemerintah yang harus mendapat apresiasi dalam konteks investasi pendidikan, misalnya ialah makan bergizi gratis (MBG). Keberanian Presiden RI Prabowo Subianto untuk melaksanakan program itu tidak lain dan tidak bukan ialah bentuk komitmennya dalam berinvestasi dalam bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia.

Betul bahwa MBG bukan program Kemendikdasmen, tetapi sasaran dari program tersebut ialah sekolah-sekolah yang notabenya ada di bawah institusi itu. Keberhasilan program tersebut akan sangat ditentukan oleh kerja-kerja Kemendikdasmen dari level paling atas hingga yang paling bawah.

Langkah lain dari pemerintah dalam konteks investasi dalam bidang pendidikan ialah peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru, dua problem klasik dalam pendidikan kita. Guru yang sejahtera secara ekonomi akan lebih fokus dalam mengajar tanpa terbebani untuk mencari tambahan penghasilan dari tempat lain.

Namun, untuk menyejahterakan guru, itu harus berbarengani dengan peningkatan kompetensi mereka, sehingga ada kompetensi-kompetensi baru bagi guru untuk menjawab perkembangan dalam dunia pendidikan.

Dalam upaya itu, selama 2024, pemerintah telah memberikan sertifikat pendidik melalui program pendidikan profesi guru (PPG) kepada 605.650 guru di seluruh Indonesia. Selanjutnya, pada 2025 Kemendikdasmen berencana memberikan sertifikat kepada 806 ribu guru.

Meningkatnya jumlah guru yang mendapatkan sertifikasi tentu akan sangat berdampak pada pendidikan Indonesia. Namun, kita juga tidak boleh menutup mata bahwa dalam pelaksanaannya masih banyak kekurangan di sana-sini.

Oleh karena itu, pihak-pihak yang menjadi pelaksana program PPG juga harus terus berbenah demi menghasilkan lulusan yang sesuai dengan harapan.

Persoalan lain yang mencoba jadi jawaban dalam sektor itu ialah pemerataan guru di seluruh penjuru Indonesia. Kita tentu sering mendengar sebelumnya tentang sekolah yang ditinggal guru-guru terbaik mereka karena lulus seleksi PPPK atau CPNS.

Dalam rangka menjawab aspirasi dari masyarakat, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti kemudian mengeluarkan Peraturan Menteri Nomor 1 Tahun 2025. Melalui peraturan itu, pemerintah akan melakukan redistribusi guru ASN ke sekolah-sekolah yang masih kekurangan guru, termasuk sekolah swasta.

Dengan demikian, ke depan tidak ada lagi cerita ketimpangan jumlah pengajar antara satu sekolah dan sekolah yang lain karena semua sekolah, baik yang negeri maupun swasta, di kota maupun di desa, ialah tanggung jawab pemerintah yang harus mendapatkan hak dan perlakukan sama. Tidak boleh ada yang tertinggal di belakang. generasi emas

Selain itu, cetak biru transformasi digital pendidikan sebagai ‘Rumah Pendidikan’ ialah investasi penting lain dalam sektor tersebut. Rumah Pendidikan ialah sebuah portal pendidikan untuk mengintegrasikan semua jenjang pendidikan. Dengan aplikasi itu, semua pemangku kepentingan dapat terintegrasi dan berkolaborasi dengan baik. Di sisi lain, kehadiran platform itu mendukung terjadinya efisiensi anggaran dan menjaga akuntabilitas sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dari masyarakat. 

IKHTIAR MENINGKATKAN IPM

Kita tidak menyadari bahwa indeks pembangunan manusia (IPM) Indonesia masih sangat rendah. Banyak pekerjaan rumah yang harus menjadi dalam rangka meningkatkannya. Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang rilis pada 15 November 2024 lalu, IPM Indonesia selama 2020-2024 rata-rata meningkat sebesar 0.75% per tahun. 

Tentu tren kenaikan tersebut menjadi kabar bagus dan sebagai motivasi untuk mendongkrak secara signifikan peringkat IPM Indonesia ke depan, baik pada tingkat Asia Tenggara, Asia, maupun dunia.

Jika kita melihat laporan Human Development Report 2023/2024 yang rilis oleh United Nations Development Programme (UNDP) pada Maret lalu, IPM Indonesia berada di angka 112 dunia. Persis di bawah Palestina, Afrika Selatan, Libanon, Mesir, hingga Vietnam. Indonesia emas

Pada skala Asia, Indonesia berada di urutan ke-18. Sementara itu, dalam skala Asia Tenggara, Indonesia berada di urutan ke-6, di atasnya Filipina, di bawahnya Vietnam, Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura.

Meskipun tidak selalu demikian, ada fakta yang cukup menarik yang menjadi perhatian, yaitu biasanya negara-negara dengan IPM rendah seperti Indonesia dan Brunei Darussalam ialah negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah.

Sementara itu, sebaliknya, negara seperti Singapura yang memiliki keterbatasan sumber daya alam memiliki IPM tinggi. Hal itu harus menjadi perhatian pemerintah bahwa pentingnya pengelolaan sumber daya manusia dan ekonomi untuk mendorong peningkatan IPM.

Indonesia emas 2045 bukan sebuah hadiah yang cukup menjadi tungguan. Itu merupakan sebuah capaian yang harus dengan niat mengupayakannya dan usaha yang keras.

Hari ini Indonesia sudah mendapat anugerah dengan bonus demografi, tapi apa artinya usia produktif itu jika mereka bukan generasi yang kompetitif, adaptif, dan inovatif. 

Oleh karenanya, untuk mewujudkan Indonesia 2045, kita harus bisa meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Caranya ialah: pertama, peningkatan akses dan kualitas pendidikan di seluruh wilayah. Kedua, pengembangan kompetensi dan keterampilan kerja (upskilling and reskilling). Ketiga, peningkatan kesehatan dan kesejahteraan. Keempat, penguatan kebijakan dan investasi SDM. Kelima, pemanfaatan teknologi untuk transformasi SDM. 

Dalam konteks membangun IPM yang tinggi, Kemendikdasmen mencanangkan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat. Tujuh kebiasaan itu ialah bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, serta tidur cepat. 

Dari tujuh poin tersebut, ada tiga jenis kecerdasan yang menjadi tujuan dalam sistem pendidikan kita. Pertama, cerdas secara intelektual, spiritual, dan sosial. Ketiga kecerdasan itu memang perlu dalam meningkatkan IPM generasi Indonesia yang siap bersaing dalam dunia global.

Di tengah arus globalisasi saat ini, kita tidak boleh lagi hanya puas mencetak generasi-generasi yang cerdas secara intelektual karena kecerdasan intelektual yang tidak berimbang oleh kecerdasan spiritual dan sosial hanya akan menciptakan manusia-manusia tamak dan serakah. Kecerdasan spiritual dan sosial juga sangat penting dalam membentengi anak-anak kita dari gangguan mental (mental health). Sebuah sindrom yang saat ini banyak menyerang masyarakat urban. 

Menurut saya, masukkannya ‘rajin berolahraga’ dalam tujuh kebiasaan baik anak Indonesia hebat itu juga menarik. Sebab hal itu salah satu tantangan terbesar generasi kita hari ini ialah malas berolahraga yang menyebabkan naiknya angka obesitas pada anak belakang ini. 

Riset Kesehatan Dasar melaporkan bahwa satu dari tiga masyarakat di Indonesia mengalami obesitas.

Selain itu, satu dari lima anak-anak di Indonesia mengalami kelebihan berat badan. Itu merupakan angka yang besar dan trennya terus naik setiap tahunnya. 

Oleh karena itu, menggalakkan kegiatan olahraga di sekolah menjadi penting karena secara teori olahraga tidak hanya menghindarkan obesitas, tetapi juga meningkatkan harapan hidup seseorang. Sementara itu, sebaliknya, orang yang tidak berolahraga lebih mungkin untuk meninggal lebih cepat. Oleh karena itu, meminjam istilah agama ‘orang yang suka berolahraga lebih baik dari yang tidak’.

Tiga bulan ialah masa yang terlalu cepat untuk menilai seseorang berhasil atau tidak. Namun, opini publik hari ini menunjukkan bahwa mereka sangat puas dengan kinerja Kemendikdasmen. 

Kepuasan publik kepada kerja-kerja mereka juga terpotret dalam beberapa survei seperti Calios yang menempatkan Abdul Mu’ti sebagai Menteri dengan rapor hijau peringkat ketiga. 

Sementara itu, Lembaga Survei Nasional (LSN) menempatkan Kemendikdasmen sebagai kementerian dengan kinerja paling memuaskan kedua. Laporan-laporan itu memotret masyarakat seperti sedang melihat jalan cerah masa depan pendidikan Indonesia.

Pada akhirnya, Indonesia emas 2045 ialah cita-cita bersama bangsa ini yang harus mendapat dukungan oleh semua pihak. Namun, bahwa sektor pendidikan sangat menentukan berhasil dan tidaknya harapan itu ialah sebuah fakta yang harus sadari bersama. Saya meyakini jika kerja-kerja Kemendikdasmen terus dalam tren yang semacam tersebut, harapan kita untuk menjadi negara besar pada 2045 ialah sesuatu yang mudah.

Tags: 2045Asta CitaIndonesia EmaskolommediaOpiniPENDIDIKANsistemsumberdaya manusia
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Sejumlah jalan rusak menjadi pemandangan rutin warga di Kabupaten Pringsewu. Foto:Dok/Lampost.co

Jalan Rusak, Anggaran Bocor: Ironi Infrastruktur Pringsewu

byNur
10/06/2025

Annisa Karimah, Mahasiswa Magister Ilmu Akuntansi Universitas Lampung JALAN bukan sekadar aspal dan batu kerikil yang terbentang dari satu titik...

ilustrasi yang datang dan yang pergi

Yang Datang dan yang Pergi

byIsnovan Djamaludin
25/05/2025

DALAM hidup, selalu ada satu kenyataan yang tidak pernah berubah: segala sesuatu datang dan pergi. Entah itu orang, pekerjaan, musim...

infrastruktur

KPBU: Infrastruktur Daerah Terbangun, Penatausahaan Harus Terjaga

byMustaan
23/05/2025

Saring SuhendroPeneliti Keuangan Publik BELAKANGAN ini, banyak pemda mulai tertarik pada cara baru membangun infrastruktur tanpa harus mengajukan utang atau...

Load More
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.