• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Jumat, 10/10/2025 02:02
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Opini

Puasa sebagai Terapi dan Ragam Perspektifnya di Benua Eropa

MustaanbyMustaan
14/03/25 - 06:39
in Opini
A A
puasa

ilustrasi (lampost.co)

terapi puasa
Mohammad Qoimam Bilqisthi Zulfikar, Wakil Ketua PCINU Belgia 2023-2025, Mahasiswa Magister European Public Health Université de Liège Belgia dan EHESP Pranc

SETIAP tahun, ketika bulan suci Ramadan tiba, jutaan umat Muslim di seluruh dunia memasuki fase transformasi spiritual dan fisik melalui ibadah puasa. Lebih dari sekadar ritual menahan lapar dan dahaga, puasa adalah sebuah latihan disiplin diri yang telah diwariskan selama berabad-abad. 

Dalam ajaran Islam, ibadah ini berfungsi sebagai pengendali diri, sebuah “rem” terhadap hawa nafsu, amarah, serta perbuatan buruk lainnya. Lebih dari itu, puasa menjadi manifestasi ketakwaan kepada Allah SWT sebagaimana tertuang dalam firman-Nya dalam Surat Al-Baqarah ayat 183. 

Menariknya, dalam perspektif medis Eropa, puasa juga diakui sebagai salah satu modalitas terapi yang diresepkan oleh dokter. Sebuah dokumenter yang dipublikasi pada awal 2025 oleh ARTE, kanal TV budaya Eropa, mengungkapkan Jerman sudah menerapkan intervensi puasa sebagai bagian dari pendekatan terapeutik. Hal itu terutama untuk mengatasi ancaman kesehatan modern akibat gaya hidup, seperti sindroma metabolik. Yakni yang mencakup serangkaian gangguan pada gula darah, tekanan darah, obesitas, dan kolesterol. 

Profesor Andreas Michalsen dari Rumah sakit Charité Berlin, satu dari enam rumah sakit milik pemerintah Jerman yang menawarkan terapi puasa, menjelaskan bahwa metode ini terbukti efektif.

Yakni dalam memperbaiki kualitas hidup pasien yang menderita sindrom metabolik serta penyakit sendi seperti osteoatritis.

Untuk mengoptimalkan manfaat puasa, rumah sakit menyediakan pula berbagai terapi penunjang, seperti pijat, terapi beku, dan latihan fisik. Hal tersebut bertujuan untuk menstimulasi dan meregulasi lebih baik proses autofagi. Yakni mekanisme alamiah tubuh di “mode ¬hemat” melalui pemecahan protein dan komponen sel lainnya dalam mempertahankan homeostasis, yakni keseimbangan tubuh. 

Menariknya, selain diresepkan langsung oleh dokter, terapi puasa ini direimburse oleh asuransi kesehatan. Popularitas terapi ini begitu tinggi, sehingga pasien harus menunggu antrean kurang lebih 6 bulan untuk bisa mengakses layanan ini.

Bahkan, peminatnya tidak hanya berasal dari Jerman, namun juga dari berbagai negara lain di Eropa. 

Di sisi lain, dalam perspektif evolusi biologis, Eric M. Verdin seorang peneliti biology of aging asal Belgia, mengungkapkan bahwa pada dasarnya, manusia tidak didesain untuk makan terus-menerus dan tanpa henti. Selama puluhan ribu tahun sebelum era modern, makanan tidak selalu tersedia dengan mudah. Manusia harus menanam, beternak, mengumpulkan atau berburu untuk mendapatkan makanan. 

Tak jarang proses ini dilakukan dalam kondisi perut kosong selama berjam-jam bahkan berhari-hari.  Begitu kontras dengan era modern, di mana makanan dapat diakses dengan mudah dan instan, kapanpun dan dimanapun.

Kulkas dua pintu, restoran cepat saji 24 jam hingga layanan pengiriman makanan ke rumah.  

Perubahan ini bertentangan dengan warisan genetik fisiologis manusia. Profesor Andreas Michalsen menambahkan bahwa manusia secara genetik memiliki performa lebih baik. Yakni ketika ada jeda yang cukup antara siklus makan dan puasa.

Sementara itu, dalam perspektif psikologis, Christophe André, psikiater Prancis, dalam bukunya Méditer, jour après jour (Meditasi hari demi hari) sudah menggambarkan.

Obesitas adalah penyakit modern yang muncul akibat pletora, yakni segala sesuatu yang berlebihan. 

Hal ini karena manusia modern hidup dengan serba “terlalu”, salah satunya terlalu banyak makan. Juga terlalu sering makan dengan jarak yang terlalu dekat. Segala sesuatu yang dilakukan secara berlebihan secara paralel juga akan menimbulkan konsekuensi yang besar pula. Termasuk dalam konteks ini kesehatan manusia. 

Puasa berperan sebagai obat dan “rem” alami serta sebuah bentuk resistensi terhadap budaya konsumsi berlebihan yang mendominasi kehidupan manusia modern. Nyatanya, praktik ini telah “diresepkan” secara ilahi sejak 10 Sya’ban tahun kedua Hijriyah, melalui perintah Allah kepada Rasulullah dan umatnya, berabad-abad sebelum ilmu pengetahuan modern membuktikan.

Tags: esaikolomOpiniPuasaramadanterapitulisan
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

pangan

Ngelemang : Strategi Diversifikasi Pangan dalam Balutan Pelestarian Budaya

byMustaan
22/08/2025

Oleh :Erlina Rufaidah (Guru Besar Ilmu Ekonomi Pertanian Unila) dan Musta'an Basran (Penulis Budaya Lampung) PROVINSI Lampung merupakan salah satu...

kodam radin inten

Peran Strategis Kodam Baru XXI Radin Inten

byMustaan
22/08/2025

Oleh:Jannus TH Siahaan Pengamat Kebijakan Publik dan Keamanan serta menyandang gelar Doktor Sosiologi dari Universitas Padjajaran Bandung PRESIDEN Republik Indonesia...

merdeka

Refleksi 80 Tahun Kemerdekaan RI, Apakah Kita Sungguh Merdeka?

byMustaan
19/08/2025

Oleh :Rodrikson Alpian Medlimo(In House Legal Counsel PT Moon Rabbit Indonesia Technology - UWI Homes) Delapan puluh tahun yang lalu...

Load More

Berita Terbaru

Gubernur Lampung Pastikan Pembangunan Tetap Berjalan Meski Ada Pemangkasan Anggaran
Lampung

Gubernur Lampung Pastikan Pembangunan Tetap Berjalan Meski Ada Pemangkasan Anggaran

byRicky Marlyand1 others
09/10/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal bersama 17 kepala daerah provinsi lainnya di Indonesia mendatangi Kementerian Keuangan...

Read moreDetails
Pengunjung mengamati motor listrik Alva One yang dipamerkan pada ajang pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten, Senin (15/8/2022). ANTARA FOTO/MUHAMMAD IQBAL

Otomotif Indonesia Bersiap Bangkit, ini Penyebabnya

09/10/2025
Statistik negara tujuan ekspor Lampung. BPS

AS Jadi Tujuan Utama Ekspor Lampung, Capai US$641,76 Juta

09/10/2025
Data Statistik ekspor Lampung. BPS

Kopi Komoditas Andalan Ekspor Lampung 2025

09/10/2025
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (MI)

Menkeu Purbaya Melawan Luhut, Tetap Tarik Dana MBG Tak Terserap

09/10/2025
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.