Jakarta (Lampost.co) — Industri otomotif nasional masih berjuang menghadapi penurunan daya beli masyarakat dan ketidakpastian ekonomi global. Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, menegaskan pemerintah perlu segera menghadirkan regulasi dan stimulus agar sektor itu bisa pulih.
“Kalau ada obat mujarab yang bisa memperbaiki kondisi lebih cepat, penjualan pasti naik. Kami berharap ada kebijakan insentif jangka pendek hingga menengah, mungkin 2–3 tahun, supaya pasar bisa segera bangkit,” ujar Kukuh.
Kukuh menilai, pemerintah bisa kembali menerapkan skema Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) Ditanggung Pemerintah (DTP) seperti saat pandemi Covid-19. Kebijakan itu terbukti mendorong pemulihan industri otomotif secara signifikan.
Sebagai catatan, pada 2022, pemerintah memperpanjang kebijakan PPnBM DTP. Hasilnya penjualan mobil nasional kembali menembus angka lebih dari 1 juta unit. Kebijakan serupa bisa kembali berjalan untuk menstimulasi pasar yang kini lesu.
Malaysia Jadi Contoh Keberhasilan Insentif
Kukuh membandingkan kondisi Indonesia dengan Malaysia yang berhasil menjaga tren positif penjualan mobil. Pada 2024, Negeri Jiran itu mencatat penjualan 816.747 unit, meski populasinya hanya sekitar 34 juta jiwa jauh lebih kecil dari Indonesia yang berpenduduk lebih dari 280 juta jiwa.
“Malaysia bisa naik sampai 816 ribu unit tahun lalu. Setelah pandemi, kebijakan insentif mereka terus bertahan. Jadi masyarakat yang punya uang langsung beli mobil,” jelas Kukuh.
Pelaku Komponen Pertanyakan Fokus pada Mobil Listrik
Sementara itu, sejumlah pelaku industri komponen mempertanyakan arah kebijakan pemerintah yang terlalu fokus mendukung mobil listrik (EV).
Mereka menilai, meski penjualan EV terus meningkat, kebijakan tersebut belum memberi dampak signifikan pada industri komponen lokal. Hingga kini, belum banyak pabrikan kendaraan listrik yang menjalin kerja sama konkret dengan produsen komponen buatan dalam negeri.
Pelaku industri berharap pemerintah menyeimbangkan insentif antara kendaraan listrik dan kendaraan konvensional agar seluruh ekosistem otomotif nasional bisa tumbuh bersama.
Gaikindo bersama pelaku industri menegaskan pentingnya stimulus jangka menengah untuk menjaga daya saing dan mempertahankan lapangan kerja di sektor otomotif.
Dukungan pemerintah juga sebaiknya tak hanya fokus pada satu segmen kendaraan. Namun, juga menyeluruh agar seluruh rantai pasok industri bisa bertahan di tengah tekanan ekonomi.








