Jakarta (Lampost.co): Komisi II DPRD Kabupaten Pringsewu mendorong pemerintah daerah untuk proaktif menjemput berbagai program Kementerian Pertanian RI pada 2026. Penyampaian dorongan itu oleh Wakil Ketua Komisi II Anton Subagio bersama anggota Sudiyoni, Leswanda Putra Edianto, Assa Attorida El Hakim, Meifi Anindya Larasati, dan Ririn Puspitasari melakukan kunjungan kerja ke Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Senin (17/11/2025).
Anton Subagiyo menjelaskan bahwa Ditjen Perkebunan akan menyalurkan sejumlah program bantuan sektor perkebunan kepada pemerintah daerah. Ia menegaskan bahwa Pringsewu memiliki peluang besar untuk memperoleh beragam bantuan tersebut jika daerah menyiapkan syarat administrasi dan teknis secara lengkap.
Baca juga: Pertanian Lampung Tumbuh 7,74 Persen, Masih Jadi Penopang Ekonomi Daerah
Dia mengapresiasi sambutan dari pihak Direktorat Jenderal Perkebunan. Dalam kesempatan itu ia memaparkan potensi perkebunan Kabupaten Pringsewu, seperti kelapa, karet, kelapa sawit, kakao, kopi, dan aren. Ia berharap Pringsewu dapat rutin memperoleh program pembibitan dan bantuan sarana prasarana jalan perkebunan.
Sudiyono, yang berasal dari Fraksi Gerindra, mengungkapkan bahwa Kementerian Pertanian menyiapkan program bantuan bibit kakao untuk Kabupaten Pringsewu seluas 800 hektare—masing-masing 400 hektare pada 2026 dan 400 hektare pada 2027. Selain bibit, pemerintah daerah juga berpeluang mendapatkan dukungan dana operasional. Karena itu, Sudiyono meminta Dinas Pertanian Pringsewu segera menyiapkan seluruh kebutuhan administrasi guna menjemput program tersebut.
Anggota Komisi II lainnya, Leswanda Putra, meminta agar program tumpang sari dapat petani Pringsewu terapkan di wilayah perkebunan. Sementara itu, Sudiyono menekankan pentingnya penyaluran bantuan yang tepat sasaran dan berkelanjutan.
Kunjungan Komisi II DPRD Pringsewu diterima oleh Aknes dari Bagian Perencanaan Direktorat Jenderal Perkebunan serta Arif Wijayanto, Ketua Tim Anggaran. Aknes menjelaskan bahwa Menteri Pertanian saat ini fokus memperkuat ketahanan pangan menuju swasembada. Pada 2026–2027, Kementerian Pertanian juga akan mendukung agenda Presiden Prabowo terkait hilirisasi perkebunan melalui pembangunan pabrik-pabrik yang mampu menyerap tenaga kerja. Ia menyebut bahwa sektor perkebunan kini memprioritaskan tujuh komoditas, yaitu tebu, kakao, kelapa, kopi, mete, lada, dan pala.
Alokasi Rp150 Miliar Bantuan Pembibitan
Provinsi Lampung tahun 2026 memperoleh alokasi Rp150 miliar untuk bantuan pembibitan. Beberapa kabupaten menerima komoditas kelapa, seperti Lampung Selatan, Lampung Timur, dan Pesawaran. Untuk kakao, Pesawaran dan Pringsewu menjadi penerima program. Pringsewu tercatat memperoleh alokasi 400 hektare pada 2026 dan 400 hektare pada 2027, dengan persyaratan melengkapi CPCL dan data poligon yang dapat langsung oleh Presiden akses.
Dalam diskusi, Komisi II DPRD Pringsewu juga meminta agar Pringsewu mendapat tambahan bantuan kelapa hibrida/kelapa genjah, tidak hanya Lampung Selatan, Lampung Timur, dan Pesawaran. Pihak Direktorat Jenderal Perkebunan menyatakan siap mencatat usulan itu dan meminta pemerintah daerah mengajukan CPCL secara resmi.
Pada penutup pertemuan, Sudiyono menegaskan agar seluruh potensi dan usulan Kabupaten Pringsewu dapat masuk sebagai program prioritas Direktorat Jenderal Perkebunan.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News








