Bandar Lampung (Lampost.co) — Dalam menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Polda Lampung menyiagakan 581 personel Satuan Brimob. Para personel akan diturunkan jika terdapat potensi kekacauan dalam pelaksanaan Pemilu.
Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, mengungkapkan ancaman gangguan kamtibmas akibat situasi politik dan keamanan selama Pemilu memerlukan perhatian semua pihak. Untuk itu pihaknya meminta Sat Brimob untuk ikut bersiaga.
Menurutnya, konflik saat tahapan pemungutan suara dapat berdampak menimbulkan situasi ketidakpastian pada masyarakat baik secara horizontal ataupun vertikal,sehingga dampak situasi tersebut harus diantisipasi.
“Ancaman gangguan kamtibmas akibat perkembangan situasi politik dan keamanan masih memerlukan perhatian semua pihak, termasuk jajaran Korps Brimob Polri,” ungkapnya, Rabu, 7 Februari 2024.
Ia menaruh harapan besar terhadap Satuan Brimob Polri sebagai kekuatan yang siap digerakkan kapanpun diperlukan untuk menangani gangguan kamtibmas yang bersifat kontijensi.
Helmy juga berharap, personel Brimob bersikap layaknya teratai putih yang merupakan simbol kesatuan tersebut. Brimob harus mampu mengubah situasi keruh menjadi tenang dan bersih, serta menjaga nama baik institusi Polri.
Komitmen ini tercermin dalam upaya untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, serta memberikan perlindungan kepada mereka yang membutuhkan dalam situasi yang penuh tantangan dan kompleksitas.
“Dengan semangat ini, Korps Brimob Polri siap untuk menghadapi setiap tantangan yang mungkin timbul, demi mewujudkan Indonesia yang aman, damai, dan sejahtera bagi semua warganya,” kata dia.
Nur