Bandar Lampung (Lampost.co) — Calon anggota DPR RI daerah pemilihan (Dapil) Lampung II, Dwinan Rahmandi terus bergerak memberikan manfaat kepada maayarakat, khususnya kalangan petani. Hal tersebut diceritakan saat Podcast Lampung Memilih di Lampung Post, Senin, 5 Februari 2024.
Ia menceritakan, secara pendidikan latar belakangnya S1 Kedokteran Umum, kemudian lanjut mengabil S2 Bisnis dan saat ini adu nyali di panggung politik Pemilu 2024. Selain itu, iapun konsen dibidang pertanian terlebih keluarga besar aktif dibidang pertanian. Ia memiliki klinik petanian sebagai sarana bagi petani untuk konsultasi persoalan pertanian di Lampung. Apalagi hasil bumi Lampung ini menopang 60% kebutuhan DKI Jakarta.
“Kebetulan di konstituen saya masyarakatnya banyak petani yakni padi, singkong dan tebu. Saya banyak berdiskusi dengan petani dan melalui klinik pertanian untuk mendengarkan keluhan dan aspirasi petani,” kata Penggiat Petani Milenial ini.
Di klinik pertanian tersebut ada program Mari Sejahterakan Petani (MSP) yang bergandengan dengan PDI Perjuangan dan dipelopori oleh tokoh senior pertanian Lampung, Mbah Surono Danu. Pihaknya terus memberikan edukasi kepada para petani agar menggarap lahan secara berkelanjutan dan ramah lingkungan. “Di beberapa titik yang saya kunjungi juga banyak petani milenial yang melakukan hal baik dibidang pertanian,” kata Direktorat DPP Banteng Muda Indonesia ini.
“Kami juga sudah bagikan bibit produktif dan diajarkan merawatnya. Di Lampung Timur kami bagikan ribuan bibit pepaya california agar ibu-ibu bisa melakukan kegiatan positif. Kemudian kami bagikan juga bibit alpukat siger. Selain itu membagikan benih padi secara gratis kepada masyarakat. Ini jauh sebelum tahun politik bukan karena mau nyaleg,” katanya.
Selaku anak muda, hal yang penting harus dilakukan adalah berani menyuarakan aspirasi yang dibawah. Dari suara yang ada tersebut harapannya ada attensi dari pembuat kebijakan sehingga ada hasilnya berupa keputusan. “Kita harus mencontohkan dan membuktikan apa hasilnya. Karena dijaman sekarang anak milenial tidak peduli proses maunya hasil. Padahal disektor pertanian ini banyak yang bisa digarap dan penghasilannya cukup menjanjikan. Contohnya kopi, kopi Lampung sudah di kirim keberbagai negara dunia,” kata politikus milenial ini.
“Masalah pertanian dari dulu sampai sekarang belum terselesaikan. Tidak hanya pupuk, ada juga bibit, perawatan, sampai pemasaran harga jual hasil pertanian. Untuk menyelesaikannya butuh kolaborasi semua pihak,” kata anak didik Ketua DPD PDIP Lampung serta Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin ini.
Ia juga menceritakan selama masa kampanya, banyak peristiwa-peristiwa yang berkesan. Seperti ada resistensi atau dianggap remeh oleh orang lain, apalagi usia baru 28 tahun sudah maju berebut kursi DPR RI. Ia mengatakan di daerah pemilihannya meliputi Lamtim, Lamteng, Lampura, Way Kanan, Tuba, Tubabar dan Mesuji memiliki kultur daerah yang berbeda-beda. “Alhamdulillah saya diterima dan masuk dimasyarakat,” katanya.
Mesin partai juga terus bergerak bersama caleg-calegnya secara maksimal dan berbuat untuk masyarakat. Sebagai caleg yang mewakili anak muda, tantangan dan amanahnya sangat besar untuk bertarung menuju Senayan. Ia juga mengajak masyarakat untuk mematahkan stigma politik uang, ia memberikan edukasi dan sosialisasi agar masyarakat tidak pragmatis.
“Saya mengajak masyarakat untuk memilih orang yang punya program, membawa inspirasi, dan menyerap aspirasi. Bila politik dengan pragmatis, masyarakat yang dirugikan. Saya diajarkan agar berbasis kinerja, maka bermanfaat dulu baru masyarakat mau memilih,” katanya.
“Saya juga mengajak masyarakat agar benar-benar menyalurkan hak pilihnya. Stop money politic, pilih yang mempunyai track record sebagai bahan pertimbangan memilih calon wakil rakyat. Milenial juga jangan takut mengambil langkah politik. Harus berani, siapa lagi kalau bukan kita untuk mengahadapi Indonesia Emas 2045,” tutupnya
Triyadi Isworo