• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Selasa, 16/09/2025 05:42
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Nasional

Pengamat Soroti Matahari Kembar Prabowo – Jokowi

Analis komunikasi politik Hendri Satrio (Hensa) menilai bahwa isu adanya 'Matahari Kembar'. Ini mencerminkan persepsi publik terhadap hubungan antara Presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi). 

Triyadi IsworoMedia IndonesiabyTriyadi IsworoandMedia Indonesia
23/04/25 - 21:00
in Nasional, Pemerintahan, Pemilu, Politik
A A
Presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi).(Dok. Antara)

Presiden yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berbincang dengan Presiden Ke-7 Joko Widodo saat perayaan HUT Ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025). Perayaan HUT ke-17 Partai Gerindra mengusung tema Berjuang Tiada Akhir. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/agr

Bandar Lampung (Lampost.co) – Analis komunikasi politik Hendri Satrio (Hensa) menilai bahwa isu adanya ‘Matahari Kembar’. Ini mencerminkan persepsi publik terhadap hubungan antara Presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi). 

 

Kemudian menurut Hensa, persepsi ini muncul sebagai respons masyarakat terhadap interaksi dan sikap para elit politik. Khususnya antara Jokowi dan Prabowo.

 

Sementara pernyataan Prabowo yang meminta kabinetnya untuk merapatkan barisan turut memicu spekulasi. Bahwa langkah tersebut merupakan respons terhadap isu “Matahari Kembar”.

 

“Wajar kalau kemudian ada persepsi publik tentang matahari kembar. Kemudian wajar juga ada persepsi publik soal pernyataan pak Prabowo merapatkan barisan. Itu adalah untuk merespon isu matahari kembar itu,” ujar Hensa mengutip Media Indonesia, Rabu, 23 April 2025.

 

Lalu Hensa menyoroti pernyataan merapatkan barisan sebagai respons strategis yang mencerminkan latar belakang militer Prabowo. Dalam konteks politik, istilah ini mengesankan adanya ancaman atau gangguan yang perlu terantisipasi.

 

“Merapatkan barisan itu kan seperti ada musuh yang akan mau ngeganggu, musuh ada yang mau nyerang. Prabowo sebagai militer kan punya insting pertahanan yang kuat,” jelas Hensa.

 

Lebih lanjut, Hensa menegaskan bahwa isu ini menunjukkan bahwa masyarakat tidak hanya menjadi penonton pasif. Tetapi juga aktif mengawasi perilaku elit politik. Ia melihat, publik kini semakin kritis terhadap dinamika hubungan antara Jokowi dan Prabowo. Serta sikap para pejabat sekitar mereka.

 

“Jadi menurut saya, ini masukan saja buat pemerintah bahwa publik itu mengawasi apa yang terjadi pada elite itu. Apa yang terjadi antara Prabowo dengan Jokowi. Apa yang terjadi dengan perilaku para pejabat ke Jokowi dan ke Prabowo,” ungkap Hensa.

 

Konsolidasi Politik

Kemudian Hensa menyarankan agar pemerintah lebih serius dalam melakukan konsolidasi politik. Terlebih untuk menjaga soliditas di tengah gejolak persepsi publik. Menurutnya, isu Matahari Kembar, meskipun berbasis persepsi. Itu dapat mempengaruhi stabilitas politik jika tidak terkelola dengan baik.

 

“Merapatkan barisan untuk lebih solid itu perlu tergarap lagi dengan lebih serius. Ini agar terjadi konsolidasi politik yang efektif serta menjaga kepercayaan publik terhadap pemerintah,” pungkas Hensa.

 

Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto menegaskan dirinya jadi presiden bukan hasil minta-minta. Ia mengaku menjadi presiden untuk membantu masyarakat. Hal itu terungkapkan Prabowo saat meninjau langsung proyek pengembangan lahan pertanian di daerah Sumatera Selatan, Rabu, 23 April 2025.

 

“Saya menjadi Presiden sebuah negara yang bukan minta-minta, tapi membantu saudara-saudara yang lain. Saya ingin ucapkan terima kasih kepada semua unsur. Menteri Pertanian dan semua jajarannya, semua stakeholders, semua unsur,” ucap Prabowo.

 

Sebelumnya, Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo alias Jokowi menjawab isu adanya matahari kembar. Itu termaknai sebagai dua kekuatan penguasa, yakni Jokowi dan Presiden Prabowo Subianto.

 

“Kan sudah saya sampaikan bolak balik, tidak ada matahari kembar. Matahari hanya satu, yaitu Presiden Prabowo Subianto,” tutur Jokowi di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 22 April 2025.

Tags: Analis Komunikasi PolitikGibran Rakabuming RakaHendri SatrioHensainteraksiJoko WidodojokowiKabinet Merah PutihMatahari KembarmenteriMulyonopersepsi publikPrabowo SubiantoPRESIDENrespons masyarakatsikap para elit politikspekulasi
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta.(MI)

KPU Abaikan Prinsip Transparansi dan Akuntabilitas Pemilu

byTriyadi Isworoand1 others
16/09/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) – Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Nomor 731/2025 menuai kritik tajam. Adapun isinya yakni, menutup akses...

Ketua KPU Mochammad Afifuddin. DOK. KPU RI

Ini 16 Dokumen Syarat Capres-Cawapres Dirahasiakan oleh KPU

byTriyadi Isworo
15/09/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan sebanyak 16 dokumen syarat pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden....

Wakil Ketua Komisi II DPR Dede Yusuf Macan Effendi

Komisi II DPR RI Soroti PKPU Dokumen Capres-Cawapres Tak Transparan

byTriyadi Isworoand1 others
15/09/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) – Wakil Ketua Komisi II DPR RI Dede Yusuf mengatakan data calon pejabat publik, termasuk calon presiden...

Load More
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.